Bekasi (Antara Megapolitan) - Menurut dia hasil uji laboratorium pihaknya membuktikan bahwa kandungan oksigen pada air di Kali Bekasi hanya mencapai 0,584 Mg/L, padahal normalnya minimal 4 Mg/L.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Jawa Barat menyarankan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Patriot agar menghentikan penggunaan air baku dari Kali Bekasi menyusul tingginya tingkat pencemaran limbah berbahaya di perairan itu.

"Baiknya PDAM hanya memanfaatkan air baku dari Kalimalang saja, karena air Kali Bekasi sudah terbukti secara laboratorium memiliki kandungan yang berbahaya untuk dikonsumsi pelanggan," kata Kepala Dinas LH Kota Bekasi Jumhana Luthfi di Bekasi, Kamis.

Dengan nilai saat ini, kata Luthfi biota air di Kali Bekasi terancam tidak bisa hidup, karena kekurangan oksigen sementara klorin atau zat kimia yang mengadung racun mencapai 3,10 Mg/L, padahal maksimalnya 0,03 Mg/L.

Menurut dia ketidakwajaran baku mutu air Kali Bekasi diprediksi akibat kontaminasi limbah yang diproduksi oleh sejumlah industri di wilayah setempat dan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pihaknya mencatat, saat ini ada sekitar 30 ribu lebih masyarakat Kota Bekasi yang mengonsumsi air produksi PDAM Tirta Patriot.

Pejabat sementara (Pjs) Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Cecep Ahmadi mengakui adanya kendala produksi akibat kontaminasi limbah yang kerap menganggu kolam pengolahan.

"Saat ada informasi Kali Bekasi tercemar, pasti kita hentikan sementara proses pengolahan untuk menguras kolam penampungan sampai steril dari limbah," katanya.

Menurut dia pihaknya sepakat untuk pemanfaatan air baku dari Kalimalang secara penuh, menyusul alternatif air baku dari Kali Bekasi sudah tidak layak lagi untuk diolah.

Namun demikian, volume air baku Kalimalang saat ini juga harus dibagi untuk kebutuhan DKI Jakarta.

"DKI Jakarta akan protes bila jatah air dari Kalimalang untuk Bekasi ditingkatkan. Kita hanya dapat jatah satu kubik per detik," katanya.

Karena itu, Cecep menginginkan agar seluruh suplai air baku diubah dari Kalimalang atau minimal tiga kubik dari kebutuhan lima kubik.

Dengan volume air steril lebih banyak, kata dia maka produksi air bersih akan maksimal.

"Jumlah pelanggan kami mencapai 28.000 rumah tangga, bahkan kami juga menyuplai air ke PDAM Tirta Bhagasasi dengan pelanggan mencapai 20.000," ujar Cecep.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017