Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mendapatkan alokasi program asuransi tanaman padi seluas 1.000 hektare melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang memberikan jaminan atas lahan garapan petani ketika dilanda banjir atau serangan hama.
"Program asuransi usaha tani padi tersebut didanai oleh APBN dan APBD Provinsi Jateng 2024," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Agus Setiawan, di Kudus, Selasa.
Ia mengungkapkan, lahan tanaman padi petani yang didaftarkan hingga saat ini baru 811,94 hektare yang tersebar di sembilan kecamatan, sehingga masih ada sisa 188,06 hektare.
Dari ratusan hektare lahan tanaman padi yang didaftarkan program AUTP, sebagian besar panen tahun 2024, sedangkan sebagian lainnya perkiraan panen tahun 2025 karena tanamnya di bulan November dan Desember 2024.
Sementara yang panen tahun 2024, kata dia, tanamnya di bulan Februari, Maret, April, dan Mei 2024.
Untuk perkiraan panen tahun 2025, kata dia, ada yang jatuh pada bulan Februari, Maret, dan April 2025 dengan luas areal lahan bervariasi.
"Pada awal 2025, cuacanya memang sering kali hujan dengan intensitas tinggi. Sehingga adanya AUTP tentu tidak perlu dikhawatirkan karena petani akan mendapatkan ganti untung," ujarnya.
Ketika terdaftar pada program AUTP, maka ketika lahan garapan petani mengalami puso akibat banjir atau serangan hama akan mendapatkan ganti untung atas biaya yang sudah dikeluarkan.
Baca juga: Pemkab Purwakarta manfaatkan lahan 15 hektare untuk tanam padi gogo
Baca juga: Presiden Prabowo tinjau lahan percontohan untuk wujudkan lumbung pangan di Merauke
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024