Depok, (Antara Megapolitan) - Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Fikri (STT NF) menyepakati kerja sama riset dengan Universitas Kyoto Jepang mengenai komputasi kegempaan dalam aplikasi mobile.
"Perkembangan ilmu pengetahuan tidak bisa dihalangi oleh batas negara. Siapapun yang punyamimpi bisa mewujudkan mimpinya jika konsisten dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Kepala Laboratorium Fisika Statistik Universitas Kyoto, Profesor Umeno , di Depok, Senin.
Umeno dalam sambutannya bahkan mengungkapkan kepiawaian mahasiswa-mahasiswa asal Indonesia dalam memecahkan banyak masalah.
"Media sosial 13 tahun lalu belum marak seperti sekarang. Tapi yang menciptakan aplikasi sosial media yang mirip media sosial sekarang telah dibuat mahasiswa Indonesia di Jepang, namanya mixi, sangat populer kala itu di Jepang," ungkap Umeno.
Sementara itu ketua Yayasan Nurul Fikri Dr Rudi Lumanto menekankan pentingnya kolaborasi di masa sekarang agar proses pemecahan masalah menjadi lebih cepat dan akurat.
"STT NF yang unggul dalam riset dan pengembangan aplikasi mobile sangat bangga bisa berkolaborasi dengan Kyoto University," kata Rudi.
Selain itu juga ditandatangani kerjasama STT NF dengan Pesantren Al Kahfi yang tiap tahunnya meluluskan 300 siswa dengan hampir separuh lulusannya melanjutkan ke pendidikan di bidang iptek.
Momen ini juga dihadiri sejumlah direktur perusahaan terkemuka Jepang seperti Fujitsu dan K Optik Jepang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Perkembangan ilmu pengetahuan tidak bisa dihalangi oleh batas negara. Siapapun yang punyamimpi bisa mewujudkan mimpinya jika konsisten dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Kepala Laboratorium Fisika Statistik Universitas Kyoto, Profesor Umeno , di Depok, Senin.
Umeno dalam sambutannya bahkan mengungkapkan kepiawaian mahasiswa-mahasiswa asal Indonesia dalam memecahkan banyak masalah.
"Media sosial 13 tahun lalu belum marak seperti sekarang. Tapi yang menciptakan aplikasi sosial media yang mirip media sosial sekarang telah dibuat mahasiswa Indonesia di Jepang, namanya mixi, sangat populer kala itu di Jepang," ungkap Umeno.
Sementara itu ketua Yayasan Nurul Fikri Dr Rudi Lumanto menekankan pentingnya kolaborasi di masa sekarang agar proses pemecahan masalah menjadi lebih cepat dan akurat.
"STT NF yang unggul dalam riset dan pengembangan aplikasi mobile sangat bangga bisa berkolaborasi dengan Kyoto University," kata Rudi.
Selain itu juga ditandatangani kerjasama STT NF dengan Pesantren Al Kahfi yang tiap tahunnya meluluskan 300 siswa dengan hampir separuh lulusannya melanjutkan ke pendidikan di bidang iptek.
Momen ini juga dihadiri sejumlah direktur perusahaan terkemuka Jepang seperti Fujitsu dan K Optik Jepang.
Editor : Feru Lantara
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017