Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan melengkapi jalur alternatif menuju puncak dengan memasang rambu pendahulu hingga alat penerangan jalan.
Direktur Lalu Lintas BPTJ Kemenhub Sigit Irfansyah mengatakan bahwa puncak merupakan destinasi wisata favorit di Jabodetabek dan jalur alternatif menjadi pilihan para wisatawan yang akan bepergian saat jalur utamanya dalam kondisi macet atau dalam pemberlakuan buka tutup oleh kepolisian.
"BPTJ berupaya untuk meningkatkan fasilitas keselamatan dengan melengkapi perlengkapan jalan khususnya di jalur alternatif," kata Sigit di Jakarta, Sabtu.
Jalur alternatif yang dipilih merupakan rekomendasi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor dan mempertimbangkan kondisi jalan dengan lebar dan konturnya mumpuni artinya dapat dilewati dengan dua kendaraan dalam satu ruas.
BPTJ memasang perlengkapan jalan pada jalur alternatif tersebut dengan Rambu Tiang Tunggal sebanyak 18 unit, Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan (RPPJ) sejumlah 10 unit, dan Alat Penerangan Jalan sebanyak 52 unit.
Perlengkapan jalan berupa fasilitas keselamatan jalan sepanjang 11,7 kilometer (km) sebagai bagian upaya menekan tingkat kecelakaan di jalur alternatif puncak.
Jalur alternatif puncak terpilih dari arah Parung menuju ke Gadog ini memiliki kontur dengan kelandaian rata-rata 6,6 persen sampai dengan 6,9 persen.
Baca juga: 7.500 personel gabungan amankan Nataru di Bogor
Baca juga: Pj Bupati Bogor prioritaskan pengamanan Puncak saat Natal dan Tahun Baru
Baca juga: Polres Bogor berlakukan Car Free Night saat malam pergantian tahun di Puncak
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024