Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan akan "memelototi" pertumbuhan ekonomi di daerah setiap pekannya mulai awal tahun 2025 untuk bisa mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Nantinya, kata Tito, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional menggelar rapat koordinasi mingguan khusus pertumbuhan ekonomi daerah sehingga pertumbuhan ekonomi setiap daerah akan selalu terpantau.
"Mana yang bergerak, mana yang tidak. Yang nggak bergerak, ya nanti kita akan datangi. Yang bergerak, ya kita kasih reward," kata Tito saat Rapat Koordinasi Nasional Keuangan Daerah di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Pemkab Bekasi putuskan tunda pencairan bansos ikuti surat edaran Mendagri
Baca juga: Pemkab Bekasi putuskan tunda pencairan bansos ikuti surat edaran Mendagri
Mendagri meminta para kepala daerah untuk mengubah pola pikirnya agar membuat pendapatan daerah lebih banyak dan belanja yang lebih efisien.
Jika kebijakan anggaran banyak diarahkan untuk kegiatan masyarakat maka daerah akan bangkit sesuai semangat otonomi daerah.
Jika setiap daerah bergerak untuk membuat keuangan lebih efisien maka pertumbuhan ekonomi daerah bakal meningkat dan bisa menangani inflasi.
Menurut Tito, pertumbuhan ekonomi daerah menjadi agregat dari pertumbuhan ekonomi nasional.
"Bapak Presiden menargetkan 8 persen (pertumbuhan ekonomi nasional), sebetulnya sangat bisa di samping program-program lain, kalau semua daerah bergerak untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi daerahnya masing-masing," katanya.
Selain itu, Mendagri mengatakan bahwa pendapatan asli daerah (PAD) bisa hidup jika sektor swasta di daerah tersebut juga hidup. Maka dia pun mengimbau kepada pemerintah daerah untuk mempermudah izin usaha swasta.
Baca juga: Pemkab Bekasi lapor Mendagri laju inflasi terkendali
"Hidupkan. Berikan kemudahan perizinan. Berikan lahan kepada mereka dan lain-lain kemudahan. Jangan dibalik-balik, seperti yang di Maluku, orang mau membangun minimarket, dipalakin dari awal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024