Bogor (Antara Megapolitan) - Dr dr Sri Budiarti merupakan salah satu dosen di Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Institut Pertanian Bogor (IPB), yang berkecimpung di dunia mikrobiologi, khususnya mikrobiologi Kedokteran.

Dr. Sri Budiarti  telah banyak melakukan penelitian, terutama menyangkut masalah infectious disease dengan memanfaatkan peranan dari bakteriofage.

Di Indonesia, penyakit infectious disease tergolong masih cukup tinggi. Sementara ahli mikrobiologi dan penelitian di bidang mikrobiologi sendiri masih terbilang rendah.

Karenanya perlu adanya pakar yang turut menekan angka infeksi di Indonesia. Hal itulah yang melatarbelakangi Dr. Sri untuk mengabdikan dirinya dengan mendalami bidang mikrobiologi.

''Karena dengan mempelajari mikrobiologi berarti turut andil dalam menyelamatkan masa depan dunia,'' imbuhnya.

Dr. Sri mengawali kariernya dengan menjadi asisten dokter Sugarwati Pramono di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia pada tahun 1991-1992. Fokusnya pada penelitian terhadap penyakit demam berdarah. Kemudian ia memulai kiprahnya sebagai dosen IPB sejak tahun 1993.

Lulusan S3 Medical Microbiology, Kagawa Medical School Jepang ini mengatakan temuan pertamanya setelah menjadi dosen ialah adhesin factor dari bakteri Escherichia coli yang dapat dibuat sebagai antibodi.

Di samping itu, Ia juga mengisolasi bakteriofage dari lingkungan untuk dijadikan sebagai biokontrol.

Baru-baru ini pula, ia menemukan adanya bakteriofage dari limbah kotoran sapi yang nantinya dapat dikembangkan sebagai bakteriofage semprot untuk mengobati luka bakar.

Semua penelitian yang dilakukan tidak lain hanya untuk turut andil bagian dalam membantu menurunkan laju penyakit di Indonesia serta mengabdi pada nusa bangsa dan masyarakat.

Selain juga turut mencerdaskan generasi muda agar mau berperan serta dalam mengurangi laju infeksi di Indonesia.

Pada tahun 2002-2015, Dr dr Sri Budiarti diberi amanah untuk memimpin Poliklinik IPB.

Hal ini membuatnya harus mampu mensejajarkan antara tugasnya menjadi dosen dan juga dalam mengurusi kesehatan seluruh civitas akademika IPB.

Atas dedikasi dan pengabdiannya sebagai pegawai negeri sipil (PNS), pada tahun 2003, ia memperoleh penghargaan Satya Lencana Karyasatya dari Presiden atas pengabdiannya selama 10 tahun.

Kemudian, di tahun 2015, ia kembali menerima penghargaan yang sama, yakni satya lencana karena pengabdiaannya selama 20 tahun. Pada saat menjadi dosen pun, ia aktif dalam berinovasi.

Bahkan namanya pernah masuk dalam penerima penghargaan sebagai inovator prospektif di tahun 2015 dari Kemenristek (UD/Zul).

Pewarta: Humas IPB/Dr dr Sri Budiarti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017