Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Ir Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU menegaskan bahwa UI dituntut untuk mampu bersaing dengan universitas terbaik di dunia dalam menghasilkan riset dan inovasi yang berdampak serta mencetak lulusan yang berdaya saing global.

"UI juga dituntut untuk memiliki spirit entrepreneur, sehingga mampu bergerak memenuhi pendanaan yang dibutuhkan untuk menjalankan proses dan output Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berkualitas serta meningkatkan kesejahteraan warganya," kata Prof Heri dalam sambutannya usai dilantik sebagai Rektor UI di Balai Purnomo Prawiro, Kampus UI Depok, Rabu.

Menurut dia, UI memiliki tanggung jawab besar sebagai dapur cendekia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, think tank isu strategis, serta berkontribusi dalam menghasilkan generasi emas yang menopang pertumbuhan ekonomi dan kepemimpinan nasional dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Untuk itu, kita harus mewujudkan UI sebagai universitas riset kelas dunia yang berjiwa entrepreneur serta high impact bagi pembangunan bangsa dan negara," ucapnya.

Baca juga: Lulusan Vokasi UI disiapkan jadi agen perubahan yang inovatif

Sementara itu, mantan Rektor UI Prof Ari Kuncoro mengatakan upaya yang akan dijalankan UI ke depannya tidak terlepas dari kontribusi dan pijakan yang telah dibangun oleh Rektor UI sebelumnya.

Selama masa pandemi COVID-19 dan adanya konflik geopolitik global, UI menghadapi tantangan sulit. Perubahan situasi dunia menuntut universitas untuk melakukan transformasi melalui adaptasi, improvisasi, dan inovasi.

Dari kondisi ini, UI belajar bahwa ilmu perlu dihilirisasi, tidak terbatas pada ruang kelas dan konseptual, tetapi harus bergerak ke arah terapan. Untuk itu, berbagai upaya dilakukan, sehingga kinerja UI semakin membaik yang dibuktikan melalui pemeringkatan internasional.

Baca juga: Lulusan UI siapkan lulusan unggul akademik dan kompetensi di dunia kerja

Peringkat global UI yang semakin baik akan memudahkan jalinan kolaborasi dengan berbagai mitra internasional. Meminjam kata-kata Kahlil Gibran, kami Periode 2019–2024, hanyalah busur. "Semoga apa yang telah dilakukan dapat menjadi pilar bagi periode Prof Heri 2024–2029," katanya.

Menurut dia, tantangan tidak akan berubah, perguruan tinggi global bergerak ke arah riset yang semakin kompleks. Selamat kepada Prof Heri beserta jajarannya nanti untuk membawa tongkat estafet kepada perjalanan berikutnya, insya Allah UI akan semakin baik.

Acara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Rektor Universitas Indonesia Periode 2024–2029 dihadiri sejumlah petinggi negeri, di antaranya Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), H. Ahmad Muzani, Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD), Anggota Badan Pemeriksa Keuangan, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan, pimpinan dan anggota lembaga pemerintah non-kementerian,serta para wakil menteri.

Baca juga: UI wisuda 4.507 lulusan siap dedikasikan ilmu atasi permasalahan global

Hadir pula jajaran UI yang terdiri atas MWA, Senat Akademik, Dewan Guru Besar, Sekretaris Universitas, para Wakil Rektor, Dekan Fakultas, serta Direktur Sekolah dan Direktur Program Pendidikan Vokasi.

Prof Heri lahir pada 18 Januari 1976 di Sukabumi, Jawa Barat. Rekam jejaknya sebagai akademisi berprestasi mengantarkannya menjadi guru besar termuda Fakultas Teknik (FT) UI tahun 2013 di usia 37 tahun.

Sebelum dilantik menjadi Rektor UI, ia menjabat sebagai Dekan FTUI pada 2022–2024, dan berhasil meningkatkan posisi FTUI dalam pemeringkatan Times Higher Education tahun 2023 dan 2024, serta menjadikan Program Studi (Prodi) Teknik Kimia, Arsitektur, Teknik Mesin, dan Teknik Elektro sebagai Prodi terbaik di Indonesia versi Quacquarelli Symonds World University Rankings (QS WUR).

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024