Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat memfasilitasi para santri pada 328 pondok pesantren di daerah itu untuk menjadi wirausaha handal agar mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.

Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren pada Kementerian Agama Kabupaten Bekasi Nani Mulyani mengatakan telah memfasilitasi pondok pesantren untuk menggelar program kewirausahaan bagi para santri.

"Di kami istilah ini disebut kemandirian pesantren. Perhatian yang diberikan pemerintah agar para santri di pondok pesantren memiliki program kewirausahaan atau kemandirian di bidang ekonomi," katanya di Cikarang, Selasa.

Baca juga: Pemkab Bekasi ajak seluruh santri perangi kebodohan

Dia mengatakan, melalui program kemandirian pesantren ini, pondok pesantren akan mendapatkan bantuan inkubasi bisnis. Pesantren penerima juga akan mendapatkan pelatihan serta pendampingan dari tenaga ahli.

"Tetapi memang masih banyak pondok pesantren yang belum memanfaatkan program kemandirian pesantren ini," katanya.

Menurut dia, hal ini disebabkan karena pondok pesantren harus mempersiapkan segala melengkapi persyaratan yang diperlukan, terutama profil bisnis yang sedang atau akan dijalankan.

"Prospek bisnis ke depan seperti apa, itu harus dipotret dan menjadi variabel penting dalam penentuan lolos atau tidak pengajuan bantuan ini," katanya.

Baca juga: Kemenag Kabupaten Bekasi ajak seluruh masyarakat tanamkan jiwa santri

Nani menyatakan saat ini terdapat sejumlah pondok pesantren di Kabupaten Bekasi yang telah menerima manfaat program tersebut bahan para santri juga telah menjalankan kegiatan wirausaha.

Kegiatan wirausaha santri pun beragam mulai dari bisnis waralaba, air minum isi ulang, katering, kafe, binatu, bengkel, percetakan dan usaha lain.

"Selain bisa membantu memenuhi kebutuhan ekonomi santri saat di pondok, kita juga berharap saat lulus mereka telah memiliki keahlian dan pengetahuan praktis untuk memulai dan mengembangkan usaha. Kelak mereka dapat menjadi pengusaha sukses dan bermanfaat bagi masyarakat," kata dia.
 

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024