Penyintas aksi terorisme Valeriana Silitubun menyampaikan rasa haru usai mendapatkan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan PT Pupuk Indonesia (Persero).

Valeriana yang merupakan korban langsung bom di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada tahun 2021 itu menerima bantuan pemulihan berupa uang sebesar Rp50 juta di Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.

"Dana dukungan ini akan saya fokuskan untuk pemulihan dan kebutuhan sarung tangan yang saya gunakan dan juga salep yang sampai saat ini masih saya butuhkan.
Untuk sarung tangannya penggunaannya dalam waktu panjang bahkan bisa seumur hidup," ungkapnya.

Tak hanya itu dana pemulihan tersebut juga akan ia gunakan untuk kebutuhan dua kali operasi yang dijadwalkan pada tahun 2025, setelah dirinya menjalani 11 kali operasi.

Valeriana mengalami luka bakar cukup serius sekitar 90 persen di seluruh tubuh setelah terkena ledakan bom saat usianya menginjak 21 tahun pada 28 Maret 2021.

"Setelah mengalami kejadian ini banyak sekali benturan hidup yang saya harus terima, mulai dari kondisi fisik yang berubah drastis dan psikis yang sangat terganggu dimana saya terus mengalami perubahan diri yang tidak saya inginkan, bahkan saya membuat penolakan terhadap diri saya," ujar Valeriana yang kini berprofesi sebagai perawat di RS Bhayangkara Makassar itu.

Namun seiring waktu ia memberikan sugesti pada diri sendiri agar tidak stres dan dapat menerima kondisi yang telah dialami. "Saya mengajari diri saya untuk menikmati, bahkan menjalani setiap proses yang saya lewati, bahkan sampai saat ini saya tidak malu dengan kondisi fisik saya," tuturnya.

BNPT berkolaborasi dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) memberikan bantuan senilai Rp998,3 juta sepanjang tahun 2024 sebagai dukungan pemulihan bagi 61 orang penyintas terorisme.

Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono bersama Direktur Sumber Daya Manusia Pupuk Indonesia Tina Kemala Intan di Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana, Bogor, Jawa Barat, Senin.

"Dengan terselenggaranya sinergi antara BNPT dengan berbagai stakeholder, sebagaimana yang telah terselenggara dengan baik antara BNPT dan Pupuk Indonesia ini, negara terbukti hadir bagi korban tindak pidana terorisme," kata Eddy.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024