Bogor (Antara Megapolitan) - Empat karya Guru Besar Departemen Teknologi Hasil Perairan,  Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (FPIK, IPB), Prof. Dr. Ir. Nurjanah, MS terpilih sebagai inovasi Indonesia Paling Prospektif menurut BIC (Bussines Innovation Center) pada tanggal 9 Agustus 2017 lalu.

Pada tahun 2017 BIC menetapkan sebanyak 109 inovasi Indonesia paling prospektif. Pemberian penghargaan  ini merupakan event istimewa bagi para inovator Indonesia.

Setelah melalui proses penilaian dari 36 juri yang menilai 12 kategori teknologi, dan menyeleksi 654 inovasi, empat inovasi Prof. Nurjanah selanjutnya akan diterbitkan dalam buku "109 Inovasi Indonesia 2017" pada bulan Oktober 2017.

''Saya berterimakasih sekaligus bersyukur. Empat inovasi tersebut masih banyak kekurangan dan butuh banyak pengembangan lagi jika dibandingkan dengan sumber daya alam dan potensi Indonesia yang ada. Saya berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terutama para junior dan bimbingan saya baik mahasiswa S1 maupun S2, rekan, dan lingkungan terdekat yang telah men-support  saya. Ini semua berkat kegigihan dan kerjasama yang baik dari semuanya," kata Prof. Nurjanah.

Dalam ajang tersebut empat inovasi Prof. Nurjanah yang terpilih sebagai bagian 109 inovasi terbaik antara lain adalah:  Porl Pomade Rumput Laut Sargassum Sp. Diperkaya Tropical Herbs untuk Rambut Sehat dan Stylish, Beras Sehat Mangrove Berbahan Baku Bruguiera gymnorrhiza sebagai Antidiabetes, Krim Tabir Surya dengan Kombinasi Rumput Laut Turbinaria conoides dan Eucheuma cottonii, dan  Ekstrak Pigmen Karotenoid Telur Keong Mas (Pomacea canaliculata) sebagai Bahan Baku Produk Farmaseutika dan Nutraseutika.

Di antara keempat karyanya terdapat dua inovasi yang dikomersialkan oleh Prof .Nurjanah yakni pomade rumput laut (PORL) dan krim tabir surya yang telah dipasarkan di berbagai daerah.

Pendiri dan penggagas Rumah Rumput Laut yang terletak di Cibanteng, Bogor tersebut mengungkapkan, semua inovasi tersebut tercipta karena adanya kerjasama dari semua pihak.

''Alhamdulillah ada saja kemudahan dari pihak-pihak yang bekerjasama dengan kami. Seperti dari pihak pengadaan sampel yang mendatangkan banyak sampel rumput laut dari beberapa wilayah di Indonesia, dan telur keong mas dari berbagai daerah," terangnya.

Rumah Rumput Laut yang berlokasi  di Kavling Anggraeni Blok A , RT 5 RW 3, Desa Cihideung Ilir, Dramaga, Cibanteng Proyek, dekat Pesantren Darrussolihin telah mendapatkan  CPPBT (Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi) yang diinisiasi oleh Kemenristekdikti.

Rumah Rumput Laut tidak hanya menjual krim tabir surya dan pomade rumput laut. Terdapat olahan kosmetik lainnya yang berbahan dasar rumput laut lokal  seperti masker, dan lipbalm.         

Ke depannya, Prof. Nurjanah akan terus melakukan pengembangan terhadap beberapa inovasinya. Salah satunya pengembangan pigmen dari keong mas yang merupakan hama bagi petani, namun ternyata memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

"Target kami adalah terus melakukan penelitian dan pengembangan produk lagi. Pigmen telur keong mas juga akan dikembangkan untuk produk-produk yang ada di Rumah Rumput Laut termasuk pengembangan kolagen  yang berasal dari hasil perairan yang sudah pasti kehalalannya dari bahan baku," tutupnya. (IRM/ris).

Pewarta: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017