Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyebutkan Kabupaten Bekasi menjadi daerah pertama yang mampu menganggarkan secara mandiri penyediaan program layanan terintegrasi Biskita bernama Trans Wibawa Mukti bagi masyarakat di wilayah itu.

"Apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi yang telah berani mengambil langkah memberikan contoh untuk kota lain di Indonesia," kata Pelaksana tugas Direktur Angkutan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Solihin Purwantara di Cikarang, Minggu.

Hal itu disampaikan Solihin saat menghadiri peluncuran Trans Wibawa Mukti yang merupakan program pemerintah dengan skema 'Buy The Service' (BTS) kepada operator dengan rute dari Stasiun KRL Cikarang menuju Stasiun LRT Jabodebek Jatimulya.

Baca juga: Biskita Trans Wibawa Mukti resmi beroperasi

Armada Biskita Trans Wibawa Mukti dihadirkan saat program layanan transportasi publik terintegrasi untuk wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat diluncurkan di Halaman Museum Gedung Juang, Minggu. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

Berbeda dengan kota dan kabupaten lain di Indonesia, Kabupaten Bekasi merupakan daerah pertama yang menyanggupi untuk mengalokasikan anggaran secara mandiri program BTS Trans Wibawa Mukti.

Solihin menyatakan kebijakan ini merupakan wujud nyata pemerintah daerah sesuai Undang-Undang nomor 22 tahun 2009 telah hadir menyediakan layanan transportasi untuk masyarakat sesuai dengan standar pelayanan minimum.

Hal ini juga sejalan dengan Peraturan Presiden nomor 55 tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ) untuk mendukung target 60 persen peningkatan pengguna angkutan umum massal.

Baca juga: 15 armada Biskita Trans Wibawa Mukti siap beroperasi

Dia mengaku melalui skema pembiayaan pengadaan secara mandiri oleh pemerintah daerah setempat, BPTJ Kementerian Perhubungan RI tinggal melengkapi peran dengan melakukan sinergi perencanaan, pengoperasian, pengembangan dan pengelolaan layanan tersebut.

"Dengan kehadiran Trans Wibawa Mukti, angkutan massal di Kabupaten Bekasi yaitu KRL dan LRT Jabodebek kini dapat terintegrasi dan memiliki layanan setara karena Trans Wibawa Mukti juga menyediakan fasilitas berpendingin ruangan, CCTV dan cashless," ucapnya.

Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi menyatakan Trans Wibawa Mukti secara keseluruhan memiliki tujuh koridor namun pada tahap awal ini baru satu koridor yang beroperasi yakni koridor 1 dengan rute Stasiun KRL Cikarang menuju Stasiun LRT Jatimulya.

Dedy menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bekasi menyadari arti penting keberadaan layanan transportasi terintegrasi untuk mendukung mobilitas masyarakat sekaligus mendorong perekonomian daerah.

"Kehadiran Trans Wibawa Mukti diharapkan menjadi solusi transportasi massal yang efisien dan ramah lingkungan sekaligus mengurangi kemacetan di wilayah Kabupaten Bekasi," katanya.

Baca juga: Pemkab Bekasi luncurkan Biskita Trans Wibawa Mukti

Kehadiran Trans Wibawa Mukti juga menjadi simbol kemajuan transportasi di Indonesia. Dari 14 kabupaten dan kota di Indonesia, Kabupaten Bekasi menjadi pionir dalam memimpin sejarah baru transformasi di bidang transportasi.

"Kami berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan Republik Indonesia serta seluruh pihak yang telah mendukung dan berkontribusi dari awal pembahasan hingga terealisasi program ini. Semoga sinergi yang telah terjalin dapat terus ditingkatkan," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024