Bogor (Antara Megapolitan) - Provinsi DKI Jakarta merupakan wilayah dengan pertumbuhan bangunan gedung yang paling tinggi di Indonesia. Sejalan dengan itu frekuensi serangan rayap pada bangunan gedung di wilayah tersebut sangat tinggi.

Oleh karenanya tim peneliti dari Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor (Fahutan IPB) yang terdiri dari Prof. Dodi Nandika, Dr. Arinana, Dr. Irsan Alipraja dan peneliti dari Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB, Dr. Idham Sakti Harahap melakukan penelitian mengenai kelas bahaya serangan rayap yang terjadi di Provinsi DKI Jakarta.

Penelitian ini bertujuan menentukan zonasi bahaya serangan rayap pada bangunan gedung di Provinsi DKI Jakarta berdasarkan keanekaragaman jenis rayap yang ditemukan dan nilai kerusakan kayu umpan.

Satuan wilayah kajian terkecil dalam penelitian ini adalah kecamatan. Oleh karena itu, setiap kecamatan di Provinsi DKI Jakarta menjadi sumber pembangkit data.

Tim peneliti ini menggunakan sebanyak 1.766 kayu umpan rayap jenis Pinus merkusii dan dipasang di 84 kelurahan di DKI Jakarta.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan, Provinsi DKI Jakarta sekurang-kurangnya terdapat enam spesies rayap yaitu Microtermes insperatus (Termitidae), Macrotermes gilvus (Termitidae), Coptotermes curvignathus (Rhinotermitidae), C. gestroi (Rhinotermitidae), Schedorhinotermes javanicus (Rhinotermitidae), dan Nasutitermes sp. (Termitidae).

Spesies rayap tanah yang paling dominan ditemukan dalam percobaan ini  M. insperatus yaitu ditemukan di hampir semua kecamatan. Selain itu, spesies Coptotermes spp juga sering ditemukan di setiap kecamatan.

Berdasarkan skoring yang dilakukan, ada sembilan kecamatan yang masuk dalam Kelas Bahaya Satu yaitu satu kecamatan di Jakarta Utara adalah Kecamatan Penjaringan, dua kecamatan di Jakarta Barat adalah Kecamatan Pademangan dan Kecamatan Palmerah, tiga kecamatan di Jakarta Selatan yang terkena serangan rayap diantaranya: Kecamatan Kebayoran Baru, Kecamatan Jagakarsa dan Kecamatan Pesanggrahan.

Sementara ketiga kecamatan di Jakarta Timur yang terkena serangan rayap diantaranya: Kecamatan Kramatjati, Kecamatan Duren Sawit, dan Kecamatan Cipayung. Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa Kelas Bahaya Satu tidak ditemukan di Jakarta Pusat. (IRM/ris)

Pewarta: Humas IPB/Dodi Nandika

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017