Bekasi (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menilai pihak yang bertanggung jawab atas insiden suar nyasar hingga menewaskan seorang suporter sepak bola pada laga persahabatan Tim Nasional Indonesia melawan Fiji, Sabtu (2/9), adalah panitia dan tim keamanan.

"Stadion ini kita bangun untuk kepentingan masyarakat, sehingga buka stadionnya yang dipersalahkan, namun panitia dan tim kemananya yang lengah," katanya di Bekasi, Senin.

Menurut dia, insiden yang menewaskan Catur Zuliantono (32) akibat suar nyasar di Stadion Patriot Chandrabaga Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, merupakan sebuah konsekuensi dari jalannya pertandingan.

Namun demikian Rahmat juga mengakui bahwa ada kelemahan dari segi konstruksi pagar stadion seharga Rp4,5 miliar itu dengan adanya celah yang memungkinkan oknum menyelundupkan barang terlarang ke dalam stadion.

"Ini evaluasi kami. Ke depan jangan ada lagi celah di sekitar pagar stadion. Kita siapkan tempat-tempat sampahnya dan petugas pun kita intensifkan untuk awasi potensi penyelundupan barang ke dalam stadion," katanya.

Secara terpisah, Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Hero Bachtiar mengatakan pihaknya berhasil mendeteksi keberadaan pelaku penembakan suar yang mengantam bagian kiri kepala korban hingga tewas.

"Pelakunya diduga kuat warga Solo, Jawa Tengah. Kami sedang melakukan pengejaran," ujarnya.

Catur tewas setelah terhantam letupan suar yang ditembakan pelaku dari barisan terdepan sektor D Tribun Selatan ke arah Tribun Timur tempat korban menonton pertandingan.

Catur tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit akibat pendarahan hebat di bagian wajah setelah terhantam suar.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017