Puluhan penyandang disabilitas mendapatkan pelatihan pengurangan resiko bencana gempa bumi berbasis inklusif  dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi yang digelar Aula Rumah Kreatif Kota Sukabumi, Kamis.

"PMI terus mendorong pengarusutamaan desain inklusif dalam upaya layanan dan pelaksanaan Program Pengurangan Resiko Bencana saat ini. Hal ini dilakukan untuk memenuhi hak partisipasi penyandang disabilitas dalam siklus manajemen penanggulangan bencana," kata Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo.

Menurut Suranto, dalam kegiatan ini pihaknya menggandeng komunitas Perkumpulan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Sukabumi untuk ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengurangan risiko bencana di masyarakat.

Di tempat yang sama, Koordinator Program PMI Kota Sukabumi Dinar Mochamad menambahkan pelatihan ini merupakan inisiasi mandiri PMI Kota Sukabumi dalam upaya mendukung Program Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi yang tengah dijalankan melalui dukungan Palang Merah Amerika (Amcross) dan USAID.

Penyandang disabilitas memiliki peran penting dalam pengurangan resiko bencana sesuai Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas,

Dalam perda itu, dijelaskan bahwa penyandang disabilitas memiliki hak untuk mendapat perlindungan dan penanganan dari bencana pada tahap pra atau pengurangan resiko bencana baik pada saat dan pasca-bencana.

Ketua Pertuni Kota Sukabumi Erman mengatakan mengapresiasi langkah PMI Kota Sukabumi dalam kegiatan mitigasi dan pengurangan resiko bencana untuk para penyandang disabilitas netra khususnya anggota Pertuni di Kota Sukabumi.

Meskipun semua dengan keterbatasan penglihatan tapi mereka bisa aktif dalam isu-isu kebencanaan dan kemanusiaan. Diharapkan tidak hanya sebatas pelatihan saja, pihaknya juga menginginkan para penyandang tuna netra bisa menjadi relawan agar bisa membantu sesama pada saat terjadi bencana.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024