Hujan deras yang turun sejak pagi hingga malam di wilayah utara Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat memicu terjadinya bencana tanah longsor seperti di Kampung Cisarandi pada Rabu yang mengakibatkan halaman belakang rumah warga terbawa longsor.
"Ada tiga rumah yang halaman belakangnya terdampak bencana tanah longsor di Desa Lebaksari, Kecamatan Parakansalak," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Rabu.
Menurut Daeng, dari hasil asesmen luas halaman belakang rumah warga yang tergerus longsor sepanjang 15 meter, lebar tiga meter dan tinggi lima meter. Sementara tiga rumah warga tersebut dihuni oleh tiga kepala keluarga atau 10 jiwa.
Baca juga: Kemensos beri santunan bagi seluruh korban longsor Sukabumi
Baca juga: Pengurus Yaspida Sukabumi akui lokasi empat santri meninggal rawan longsor
Informasi yang dihimpun, bencana tanah longsor ini diakibatkan oleh kondisi tanah yang semakin labil akibat diguyur hujan setiap hari, diduga karena sudah tidak bisa menahan beban di atasnya ditambah minim pohon akhirnya tebing tanah yang dijadikan permukiman warga ini longsor.
Meskipun tidak ada korban jiwa maupun luka serta tidak ada bangunan rumah yang terdampak, tetapi warga harus waspada terjadinya longsor susulan, karena di sekitar lokasi sudah ada beberapa tanah yang retak.
"Kebutuhan mendesak antisipasi terjadinya longsor susulan, kami sudah meminta instansi terkait untuk segera mengirim brojong kawat dan batu belah untuk menahan tebing tanah yang kondisinya sudah labil," tambahnya.
Baca juga: Ada 11 desa di Kabupaten Sukabumi terdampak bencana hidrometeorologi
Daeng mengimbau kepada warga untuk selalu waspada, apalagi di sekitar lokasi longsor banyak rumah warga bahkan posisinya berada di bawah tebing.
Jika masyarakat merasakan ada tanda-tanda akan terjadi bencana khususnya longsor, alangkah baiknya mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman untuk meminimalkan dampaknya.
Selain itu, jika terjadi bencana sekecil apapun untuk segera melapor ke petugas penanggulangan bencana atau pengurus RT/RW setempat agar bisa dengan cepat ditanggulangi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Ada tiga rumah yang halaman belakangnya terdampak bencana tanah longsor di Desa Lebaksari, Kecamatan Parakansalak," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Rabu.
Menurut Daeng, dari hasil asesmen luas halaman belakang rumah warga yang tergerus longsor sepanjang 15 meter, lebar tiga meter dan tinggi lima meter. Sementara tiga rumah warga tersebut dihuni oleh tiga kepala keluarga atau 10 jiwa.
Baca juga: Kemensos beri santunan bagi seluruh korban longsor Sukabumi
Baca juga: Pengurus Yaspida Sukabumi akui lokasi empat santri meninggal rawan longsor
Informasi yang dihimpun, bencana tanah longsor ini diakibatkan oleh kondisi tanah yang semakin labil akibat diguyur hujan setiap hari, diduga karena sudah tidak bisa menahan beban di atasnya ditambah minim pohon akhirnya tebing tanah yang dijadikan permukiman warga ini longsor.
Meskipun tidak ada korban jiwa maupun luka serta tidak ada bangunan rumah yang terdampak, tetapi warga harus waspada terjadinya longsor susulan, karena di sekitar lokasi sudah ada beberapa tanah yang retak.
"Kebutuhan mendesak antisipasi terjadinya longsor susulan, kami sudah meminta instansi terkait untuk segera mengirim brojong kawat dan batu belah untuk menahan tebing tanah yang kondisinya sudah labil," tambahnya.
Baca juga: Ada 11 desa di Kabupaten Sukabumi terdampak bencana hidrometeorologi
Daeng mengimbau kepada warga untuk selalu waspada, apalagi di sekitar lokasi longsor banyak rumah warga bahkan posisinya berada di bawah tebing.
Jika masyarakat merasakan ada tanda-tanda akan terjadi bencana khususnya longsor, alangkah baiknya mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman untuk meminimalkan dampaknya.
Selain itu, jika terjadi bencana sekecil apapun untuk segera melapor ke petugas penanggulangan bencana atau pengurus RT/RW setempat agar bisa dengan cepat ditanggulangi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024