Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) melakukan pengabdian masyarakat (Pengmas) memberikan pelatihan kepada guru di SDN Pisangan Timur 18, Jakarta Timur dengan tema “Pembekalan Guru sebagai Disseminator Informasi Mengenai Pentingnya Vaksinasi untuk Anak Sekolah”.
Ketua Tim Pengmas FKM UI Dr. rer. med. Putri Bungsu Machmud, SKM., M.Epid., di Depok, Selasa mengatakan dari hasil penelitian tugas akhir mahasiswa FKM UI ada dua alasan utama orang tua yang tidak menerima vaksinasi di sekolah, yakni kurangnya informasi tentang pelaksanaan vaksinasi dan kekhawatiran dengan efek samping, seperti demam pasca-imunisasi.
"Hasil inilah yang menjadi dasar kuat kami untuk mengoptimalkan kemampuan dan kepercayaan diri para guru sebagai sumber informasi yang paling dekat dengan orang tua melalui pelatihan," katanya.
Baca juga: SKSG UI edukasi program Smart Green 2024 di SDN Rawamangun 09
Selain Dr. Putri Bungsu, dalam Tim Pengmas FKM UI terdapat dua mahasiswa, yaitu Maulita Rizqi Shafira, S.KM., dan Novita Rizka Wardhani S.KM.
Dalam melaksanakan Pengmas tersebut, bekerja sama dengan Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Timur dan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Jakarta 1.
Lebih lanjut, Putri mengatakan pelatihan ini meliputi pembekalan pengetahuan tentang program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) kepada 26 guru. Di dalamnya mencakup informasi penyakit apa saja yang dapat dicegah oleh imunisasi BIAS dan manfaat vaksinasi pada siswa dan jadwal vaksinasi di sekolah tiap tahunnya.
Pada sesi ini, para guru juga diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan pihak Suku Dinas Kesehatan mengenai hambatan pelaksanaan program BIAS selama ini.
Baca juga: Mahasiswa UI ciptakan senam dismenore untuk atasi nyeri sendi menstruasi
Para guru juga diberikan pelatihan membuat media informasi mengenai pentingnya vaksinasi. Pelatihan ini menargetkan hasil yang berdampak untuk orang tua dan murid secara langsung melalui pembuatan infografis mengenai vaksinasi yang dilakukan oleh para guru dalam bentuk kelompok didampingi oleh fasilitator dari mahasiswa FKM UI dan Poltekkes Kemenkes Jakarta 1.
Putri mengatakan bahwa infografis tersebut akan dicetak dan dipamerkan di sekolah, sehingga dapat dibaca oleh para murid dan orang tua.
Lebih dari itu, tim juga membuat buku saku yang berisi informasi terkait program BIAS, jenis vaksinasi di sekolah, manfaat vaksinasi, dan informasi-informasi lainnya untuk meminimalisasi kesalahpahaman bagi para orang tua.
Baca juga: SKSG UI: Waspada keamanan data pribadi serta ancaman social engineering
Kepala SDN Pisangan Timur 18 Jakarta Timur Siti Juliati mengatakan kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu pembekalan yang baik buat mereka. Terkadang, masih banyak orang tua yang awam dengan vaksinasi.
"Saya sendiri pernah menemukan kasus, terdapat salah seorang murid saya tidak mau diimunisasi karena ayah ibunya melarang,” katanya.
Pengelola Program Imunisasi Sudinkes Jakarta Timur Muhamad Gupron menyampaikan bahwa pihaknya mendukung program pelatihan ini dan berharap kegiatan serupa juga dapat dilakukan di sekolah-sekolah lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Ketua Tim Pengmas FKM UI Dr. rer. med. Putri Bungsu Machmud, SKM., M.Epid., di Depok, Selasa mengatakan dari hasil penelitian tugas akhir mahasiswa FKM UI ada dua alasan utama orang tua yang tidak menerima vaksinasi di sekolah, yakni kurangnya informasi tentang pelaksanaan vaksinasi dan kekhawatiran dengan efek samping, seperti demam pasca-imunisasi.
"Hasil inilah yang menjadi dasar kuat kami untuk mengoptimalkan kemampuan dan kepercayaan diri para guru sebagai sumber informasi yang paling dekat dengan orang tua melalui pelatihan," katanya.
Baca juga: SKSG UI edukasi program Smart Green 2024 di SDN Rawamangun 09
Selain Dr. Putri Bungsu, dalam Tim Pengmas FKM UI terdapat dua mahasiswa, yaitu Maulita Rizqi Shafira, S.KM., dan Novita Rizka Wardhani S.KM.
Dalam melaksanakan Pengmas tersebut, bekerja sama dengan Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Timur dan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Jakarta 1.
Lebih lanjut, Putri mengatakan pelatihan ini meliputi pembekalan pengetahuan tentang program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) kepada 26 guru. Di dalamnya mencakup informasi penyakit apa saja yang dapat dicegah oleh imunisasi BIAS dan manfaat vaksinasi pada siswa dan jadwal vaksinasi di sekolah tiap tahunnya.
Pada sesi ini, para guru juga diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan pihak Suku Dinas Kesehatan mengenai hambatan pelaksanaan program BIAS selama ini.
Baca juga: Mahasiswa UI ciptakan senam dismenore untuk atasi nyeri sendi menstruasi
Para guru juga diberikan pelatihan membuat media informasi mengenai pentingnya vaksinasi. Pelatihan ini menargetkan hasil yang berdampak untuk orang tua dan murid secara langsung melalui pembuatan infografis mengenai vaksinasi yang dilakukan oleh para guru dalam bentuk kelompok didampingi oleh fasilitator dari mahasiswa FKM UI dan Poltekkes Kemenkes Jakarta 1.
Putri mengatakan bahwa infografis tersebut akan dicetak dan dipamerkan di sekolah, sehingga dapat dibaca oleh para murid dan orang tua.
Lebih dari itu, tim juga membuat buku saku yang berisi informasi terkait program BIAS, jenis vaksinasi di sekolah, manfaat vaksinasi, dan informasi-informasi lainnya untuk meminimalisasi kesalahpahaman bagi para orang tua.
Baca juga: SKSG UI: Waspada keamanan data pribadi serta ancaman social engineering
Kepala SDN Pisangan Timur 18 Jakarta Timur Siti Juliati mengatakan kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu pembekalan yang baik buat mereka. Terkadang, masih banyak orang tua yang awam dengan vaksinasi.
"Saya sendiri pernah menemukan kasus, terdapat salah seorang murid saya tidak mau diimunisasi karena ayah ibunya melarang,” katanya.
Pengelola Program Imunisasi Sudinkes Jakarta Timur Muhamad Gupron menyampaikan bahwa pihaknya mendukung program pelatihan ini dan berharap kegiatan serupa juga dapat dilakukan di sekolah-sekolah lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024