Bogor (Antara Megapolitan) - Menjaga dan melindungi lingkungan itu mudah, dimulai dari mengurangi penggunaan sedotan plastik merupakan hal sederhana untuk kurangi jumlah sampah di bumi.
"Hal paling sederhana menjaga lingkungan itu yang mengurangi sampah, salah satunya sedotan plastik, karena sampah sedotan plastik menjadi masalah serius bagi lingkungan," kata Annisa Hasanah, pencipta permainan edukasi lingkungan Ecofunopoly di Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Sampah plastik dapat mencemari lingkungan dalam jangka waktu yang sangat lama, karena sifat plastik yang tidak mudah terurai. Salah satu bentuk plastik yang mudah dipakai dan dibuang adalah sedotan plastik.
Hampir semua restoran, rumah makan, maupun cafe, hingga warung sederhana menggunakan sedotan plastik. Bahkan tingkat rumah tangga juga menyediakan sedotan plastik.
Data dari Eco Watch menyebutkan di Amerika Serikat orang menggunakan 500 juta sedotan plastik setiap hari, lebih dari 180 juta per tahun. Sekitar 1,4 juta kilogram sedotan plastik menjadi sampah yang berakhir di laut.
Menurut Annisa, dengan mengurangi penggunaan sedotan plastik setiap kali kita menikmati minuman, sudah menjadi langkah nyata untuk membantu mencegah pencemaran lingkungan akibat sampah.
Ia mengatakan, saat ini sudah ada alternatif sedotan pengganti plastik yakni sedotan bambu dan juga berbahan stenlis. Sedotan tersebut kini banyak dijual secara online.
"Hari ini, Ecofun Go Festival menyediakan sedotan bambu yang bisa dibeli oleh pengunjung," katanya.
Harga sedotan bambu juga relatif terjangkau yakni Rp8.000 per satuan. Sedotan ini cukup efisien, dan tidak mempengaruhi rasa minuman yang akan diminum. Mudah dibersihkan dan dicuci, sehingga dapat digunakan kembali.
"Sedotan bambu sudah banyak yang memproduksi, dapat dibeli di belanja online, penggunaannya juga sangat aman dan tidak mempengruhi rasa minuman," katanya.
Menurut Annisa, membiasakan diri membawa botol air minum, serta tas belanja, salah satu prilaku ramah lingkungan, karena tidak perlu membeli minuman kemasan dan kantong plastik yang akan menjadi sampah.
Cara sederhana lainnya menjaga lingkungan dengan cara menghemat energi, yakni membiasakan diri mencabut pengecas telepon genggam setiap kali selesai memakainya, kata Annisa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Hal paling sederhana menjaga lingkungan itu yang mengurangi sampah, salah satunya sedotan plastik, karena sampah sedotan plastik menjadi masalah serius bagi lingkungan," kata Annisa Hasanah, pencipta permainan edukasi lingkungan Ecofunopoly di Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Sampah plastik dapat mencemari lingkungan dalam jangka waktu yang sangat lama, karena sifat plastik yang tidak mudah terurai. Salah satu bentuk plastik yang mudah dipakai dan dibuang adalah sedotan plastik.
Hampir semua restoran, rumah makan, maupun cafe, hingga warung sederhana menggunakan sedotan plastik. Bahkan tingkat rumah tangga juga menyediakan sedotan plastik.
Data dari Eco Watch menyebutkan di Amerika Serikat orang menggunakan 500 juta sedotan plastik setiap hari, lebih dari 180 juta per tahun. Sekitar 1,4 juta kilogram sedotan plastik menjadi sampah yang berakhir di laut.
Menurut Annisa, dengan mengurangi penggunaan sedotan plastik setiap kali kita menikmati minuman, sudah menjadi langkah nyata untuk membantu mencegah pencemaran lingkungan akibat sampah.
Ia mengatakan, saat ini sudah ada alternatif sedotan pengganti plastik yakni sedotan bambu dan juga berbahan stenlis. Sedotan tersebut kini banyak dijual secara online.
"Hari ini, Ecofun Go Festival menyediakan sedotan bambu yang bisa dibeli oleh pengunjung," katanya.
Harga sedotan bambu juga relatif terjangkau yakni Rp8.000 per satuan. Sedotan ini cukup efisien, dan tidak mempengaruhi rasa minuman yang akan diminum. Mudah dibersihkan dan dicuci, sehingga dapat digunakan kembali.
"Sedotan bambu sudah banyak yang memproduksi, dapat dibeli di belanja online, penggunaannya juga sangat aman dan tidak mempengruhi rasa minuman," katanya.
Menurut Annisa, membiasakan diri membawa botol air minum, serta tas belanja, salah satu prilaku ramah lingkungan, karena tidak perlu membeli minuman kemasan dan kantong plastik yang akan menjadi sampah.
Cara sederhana lainnya menjaga lingkungan dengan cara menghemat energi, yakni membiasakan diri mencabut pengecas telepon genggam setiap kali selesai memakainya, kata Annisa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017