Cikarang, 11/7 (ANTARA) - Ikatan Keluarga Abituren Attaqwa mendesak Pemerintah Kabupaten Bekasi segera membangun museum pahlawan nasional asal Bekasi KH Noer Alie, untuk menyelamatkan ribuan dokumen sejarah yang terancam musnah."Kami sudah pernah dijanjikan Wagub Jawa Barat akan dibantu Rp1 miliar melalui APBD Provinsi, namun sampai saat ini tidak pernah ada realisasi," kata Muhtadi Muntaha, Sekretaris IKAA di Cikarang, Senin.

Menurut Muhtadi, keberadaan dokumentasi sejarah KH Noer kondisinya sangat mengkhawatirkan, banyak diantaranya sudah rusak dan sebagian lainnya tersebar dimana-mana.Yayasan At-Taqwa mengaku kesulitan untuk merecovery dokumen-dokumen tersebut karena minimnya anggaran yang tersedia.Jika dibiarkan terus menerus maka lambat laun dokumentasi sejarah tersebut akan musnah," ujar Muhtadi yang juga anggota DPRD Kabupaten Bekasi.

Hal senada juga disampaikan oleh Ali Anwar Somad, Kepala Pusat Arsip Dokumentasi dan Publikasi Yayasan Attaqwa, di Babelan mengatakan, bahwa dokumen sejarah tentang KH Noer Alie terdiri dari beberapa jenis dan semuanya dalam kondisi mengkhawatirkan.Dokumentasi sejarah terdiri dari, data tertulis, baik berupa dokumen maupun tulisan-tulisan tentang KH Noer Alie. Kemudian ada dokumentasi berupa rekaman tape ceramah dan gambar video, kata Somad, Senin.

Untuk data tertulis, kata dia, saat ini kondisinya masih bagus, karena sudah ditulis ulang oleh pihak Yayasan. Sementara untuk rekaman tape, jumlah koleksi yang dimiliki oleh pihak Yayasan sangat sedikit, kebanyakan berada di luar dan dimiliki oleh perorangan."Biasanya, kaset rekaman ini merupakan barang koleksi pribadi yang dulunya didapat dengan merekam ceramah KH Noer Alie untuk koleksi pribadi. Rekaman kaset ini tidak bisa digandakan karena pemiliknya tidak mau memberikan kepada Yayasan," ujarnya.

Sedangkan untuk dokumentasi video jumlahnya puluhan namun kondisinya sangat memprihatinkan. Sebab pita-pita nya sudah berjamur dimakan usia."Kami kesulitan untuk menyelamatkan rekaman-rekaman tersebut. Sebab butuh teknologi tinggi dengan harga yang mahal," lanjutnya.Somad sepakat dengan gagasan pendirian museum, sebab KH Noer Ali merupakan pahlawan nasional yang sangat berjasa dalam perjuangan kemerdekaan dan ikut mendirikan dan membagun Bekasi.

Dokumentasi tersebut sangat penting karena memiliki nilai sejarah dan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan serta pelestarian sejarah perjuangan rakyat Bekasi.Desakan untuk membangun Museum KH Noer Ali juga ramai diperbincangkan di millis alumni Attaqwa. Hampir semua merasa prihatin dengan kondisi tersebut.Salah seorang anggota milis bernama Zuhriah Ilyasa menulis, bahwa dirinya pernah menemukan surat KH Noer Alie yang akan ditujukan kepada Margaet Thatcher Perdana Menteri Inggris 1970-1990. Surat tersebut ditulis dalam dua bahasa, Inggris dan Arab.

Dalam surat tersebut, KH Noer Alie menulis tanggapannya tentang kebijakan Pemerintah Inggris dalam menyikapi masalah Salman Rusydi yang pada waktu itu sempat kontrovesial karena menulis novel berjudul "Ayat-Ayat Setan". Ironisnya, Zuhriah mengaku menemukan surat tersebut dalam tumpukan sampah.Namun Zuhriyah tidak menjelaskan secara detail isi surat tersebut. Tidak jelas juga apakah surat tersebut sudah sempat terkirim atau sebelumnya KH Noer Alie pernah korespondensi dengan Margaret Thatcher.

"Saya sudah memberikan surat tersebut ke putri KH Noer Alie, saya pegang copyan saja berbahasa Arab. Saya dapatkan juga surat berbahasa Inggris dari mahasiswa (saya lupa antara Australia atau Jerman) yang ingin mengadakan penelitian ditujukan kepada Pak Kiai. Ada beberapa surat dari wali santri dalam tulisan pengon, saya temukan di dalam beberapa kitab beliau," tulis Zuhria dalam milis tersebut.



Denny B

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2011