Bogor, 24/10 (ANTARA) - Sebanyak 45 siswa dari sejumlah SMA di wilayah Jakarta, Bekasi dan Depok mengikuti kegiatan "Nuclear science camp" yang diselenggarakan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), di kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Selasa.
"Dalam kegiatan ini kita jadi banyak tau tentang nuklir itu apa. Biasanya kalau di sekolah pelajaran tentang nuklir baru dasarnya saja," kata Miftahul Firdaus dari MAN Insan Cendekia Serpong, Tanggerang.
Hal senda juga disampaikan oleh Rinto Irawan pelajar dari SMAN 8 Tanggerang Selatan yang mengaku banyak mendapat wawasan tentang nuklir dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh BATAN.
"Nuklir itu banyak manfaatnya, dan image tentang nuklir yang selama ini negatif ternyata wujudnya tidak seperti itu bila kita memandang manfaatnya," katanya.
Rinto dan Miftahul sepakat bila energi nuklir dapat dikembangkan dengan baik di Indonesia, karena sumber daya alam dan sumber daya manusia di Indonesia sangat mencukupi.
Direktur Pusat Diseminasi Iptek Nuklir (PDIN) BATAN, Ir Ruslan mengatakan, "Nuclear science camp" diselenggarakan dalam rangka mensosialisasikan dan mengedukasikan kepada masyarakat tentang nuklir.
Kegiatan tersebut merupakan agenda tahunan BATAN dari Pusat Diseminasi IPTEK Nuklir yang sudah dua tahun terkahir di gelar.
"Image di masyarakat tentang nuklir masih negatif. Padahal manfaat nuklir sangat besar untuk masyarakat," katanya.
Ruslan mengatakan, lewat kegiatan sosialisasi dan edukasi nuklir kepada pelajar diharapkan pemahaman masyarakat mengenai nuklir dapat berubah.
Menurutnya banyak teknologi nuklir yang dapat dikembangkan bagi pembangunan sektor pertanian dan peternakan.
"BATAN juga telah menciptakan varietas padi dari teknologi nuklir yang dapat tahan hama dan memiliki jumlah produksi lebih banyak. Di peternakan nuklir juga berperan banyak dalam menyediakan bibit hewat yang bagus," katanya.
Ruslan menambahkan kegiatan kemah nuklir ini nantinya dapat memberikan pemahaman mengenai nuklir di kalangan pelajar serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi siswa SMA yang ada di Indonesia.
"Ke depan kita menggarap kegiatan ini akan berskala nasional jadi setiap sekolah di seluruh Indonesia dapat ikut dan berkompetisi dalam ajang IPTEK," katanya.
Ketua Panitia Nuclear science camp, Adi Purwa, mengatakan, kemah nuklir berlangsung selama dua hari yakni 23-24 Oktober 2012.
Kegiatan diikuti oleh 15 tim peserta dari sejumlah sekolah. Satu tim terdiri dari tiga siswa dan satu guru pembimbing.
Dua kegiatan utama dalam acara Nuclear Sciene camp, yakni kompetisi atau lomba yang terdiri dari science project.
"Dalam lomba ini para peserta menampilkan hasil proyek sains sederhana berdasarkan proposal project yg telah dikirimkan kepada panitia," kata Adi.
Lalu, lomba berikutnya yakni science debate, adu wawasan dan argumentasi mengenai wawasan IPTEK nuklir dan perkembangannya. Serta kompetisi ICT untuk guru yakni lomba pembuatan sistem pembelajaran interaksi dengan mengambil tema IPTEK nuklir berdasarkan proposal project yg telah dikirimkan kepada panitia.
"Kegiatan kedua yakni diskusi interaktif dan motivasi, yang dikemas dalam bentuk talkshow popular materi sains umum dan iptek secara atraktif, untuk menambah wawasan serta keinginan terlibat di dunia penelitian dan teknologi," katanya.
Pada hari ke dua atau akhir kegiatan, lanjut Adi, diisi dengan outbound dan keakraban, bentuk permainan keterampilan untuk keakraban yg disesuaikan dengan konten sains untuk membentuk karakter bertindak dan berfikir seperti ilmuwan.
"Kegiatan ini sesuai dengan visi kita IPTEK berbasis alam, dimana diharapkan generasi muda tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi tapi juga peduli dengan alam lingkungan," katanya.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012
"Dalam kegiatan ini kita jadi banyak tau tentang nuklir itu apa. Biasanya kalau di sekolah pelajaran tentang nuklir baru dasarnya saja," kata Miftahul Firdaus dari MAN Insan Cendekia Serpong, Tanggerang.
Hal senda juga disampaikan oleh Rinto Irawan pelajar dari SMAN 8 Tanggerang Selatan yang mengaku banyak mendapat wawasan tentang nuklir dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh BATAN.
"Nuklir itu banyak manfaatnya, dan image tentang nuklir yang selama ini negatif ternyata wujudnya tidak seperti itu bila kita memandang manfaatnya," katanya.
Rinto dan Miftahul sepakat bila energi nuklir dapat dikembangkan dengan baik di Indonesia, karena sumber daya alam dan sumber daya manusia di Indonesia sangat mencukupi.
Direktur Pusat Diseminasi Iptek Nuklir (PDIN) BATAN, Ir Ruslan mengatakan, "Nuclear science camp" diselenggarakan dalam rangka mensosialisasikan dan mengedukasikan kepada masyarakat tentang nuklir.
Kegiatan tersebut merupakan agenda tahunan BATAN dari Pusat Diseminasi IPTEK Nuklir yang sudah dua tahun terkahir di gelar.
"Image di masyarakat tentang nuklir masih negatif. Padahal manfaat nuklir sangat besar untuk masyarakat," katanya.
Ruslan mengatakan, lewat kegiatan sosialisasi dan edukasi nuklir kepada pelajar diharapkan pemahaman masyarakat mengenai nuklir dapat berubah.
Menurutnya banyak teknologi nuklir yang dapat dikembangkan bagi pembangunan sektor pertanian dan peternakan.
"BATAN juga telah menciptakan varietas padi dari teknologi nuklir yang dapat tahan hama dan memiliki jumlah produksi lebih banyak. Di peternakan nuklir juga berperan banyak dalam menyediakan bibit hewat yang bagus," katanya.
Ruslan menambahkan kegiatan kemah nuklir ini nantinya dapat memberikan pemahaman mengenai nuklir di kalangan pelajar serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi siswa SMA yang ada di Indonesia.
"Ke depan kita menggarap kegiatan ini akan berskala nasional jadi setiap sekolah di seluruh Indonesia dapat ikut dan berkompetisi dalam ajang IPTEK," katanya.
Ketua Panitia Nuclear science camp, Adi Purwa, mengatakan, kemah nuklir berlangsung selama dua hari yakni 23-24 Oktober 2012.
Kegiatan diikuti oleh 15 tim peserta dari sejumlah sekolah. Satu tim terdiri dari tiga siswa dan satu guru pembimbing.
Dua kegiatan utama dalam acara Nuclear Sciene camp, yakni kompetisi atau lomba yang terdiri dari science project.
"Dalam lomba ini para peserta menampilkan hasil proyek sains sederhana berdasarkan proposal project yg telah dikirimkan kepada panitia," kata Adi.
Lalu, lomba berikutnya yakni science debate, adu wawasan dan argumentasi mengenai wawasan IPTEK nuklir dan perkembangannya. Serta kompetisi ICT untuk guru yakni lomba pembuatan sistem pembelajaran interaksi dengan mengambil tema IPTEK nuklir berdasarkan proposal project yg telah dikirimkan kepada panitia.
"Kegiatan kedua yakni diskusi interaktif dan motivasi, yang dikemas dalam bentuk talkshow popular materi sains umum dan iptek secara atraktif, untuk menambah wawasan serta keinginan terlibat di dunia penelitian dan teknologi," katanya.
Pada hari ke dua atau akhir kegiatan, lanjut Adi, diisi dengan outbound dan keakraban, bentuk permainan keterampilan untuk keakraban yg disesuaikan dengan konten sains untuk membentuk karakter bertindak dan berfikir seperti ilmuwan.
"Kegiatan ini sesuai dengan visi kita IPTEK berbasis alam, dimana diharapkan generasi muda tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi tapi juga peduli dengan alam lingkungan," katanya.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012