Jakarta, (Antara Megapolitan) - Fakultas Psikologi Universitas Pancasila menggelar Temu Ilmiah Nasional dan Workshop dengan Tema Kontribusi Psikologi Bagi Human Well Being Indonesia.

"Ilmu Psikologi juga tentunya ingin sumbang pemikiran tentang kesejahteraan, jadi bukan hanya dari sudut ekonomi saja kesejahteraan itu," kata Dekan Psikologi Universitas Pancasila Dr. Ade Iva Murti M.Si, disela acara temu ilmiah di Fakultas Psikologi Universitas Pancasila, Jakarta, Jumat.
   
Hadir dalam acara tersebut Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial Kementerian Sosial RI, Edi Suharto yang menggantikan Menteri Sosial Kofifah Indar Parawansa yang berhalangan hadir.

Ia mengatakan ilmu psikologi sepakat dengan berbgai hal mengenai definisi kebahagiaan yang bukan hanya dalam sudut ekonomi saja melihatnya. Indeks kebahagiaan manusia Indonesian memang masih rendah.

Untuk itu katanya perlu bagaimana meningkatkan semangat masyarakat Indonesia dalam berbagai hal. Begitu juga perlu dipikirkan hak-hak penyandang disabilitas untuk dapat hidup nyaman dalam beraktivitas.

Menurut dia masih banyak persoalan mengenai kesejahteraan bagi masyarakat. Untuk itu ilmu psikologi harus aktif dan pememrintah juga diharapkan terbuka.

Dikatakannya dalam tiga tahun terakhir ini Presiden Joko Widodo konsen pada pembangunan infrastruktur ini juga merupakan upaya pemerintah dalam mendekatkan masyarakat dalam taraf kesejahteraan.

Sementara itu Edi Suharto mengatakan Indeks kebahagiaan Indonesia merrpakan indeks komposisi yang diukur 3 dimensi yaitu kepuasaan hidup, perasaan dan makna hidup.

Tetapi kata dia belum ada kesepekatan mengenai definisi dari human well being.
Konsep well being dan ill being tak statis tapi dinamis.

"Ketidakmerataan banyak dibahas di Kemensos," katanya.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017