Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat dan kabupaten/kota Bandung Raya melakukan uji coba bus kota Alun-alun Bandung-Kota Baru Parahyangan, Senin ini, dalam rangka mematangkan rencana pembangunan sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya.
Percobaan menggunakan alat transportasi bus ini untuk menilai beberapa aspek sebelum operasional BRT Bandung Raya, seperti menyangkut kenyamanan dan waktu tempuh dalam perjalanan.
"Kami bersama kepala daerah di cekungan Bandung atau metropolitan Bandung Raya mencoba langsung BRT dan busnya nyaman, cuman waktu tempuh tadi memang tidak macet jadi satu jam, saya kira cukup baik, tinggal pemantapan. Mungkin juga diperlukan jalur khusus di beberapa koridor," kata Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin di Bandung Barat, Senin.
Baca juga: Sebanyak 20 jalur BRT hubungkan lima wilayah sekitar Bandung Raya pada 2026 atau 2027
Bey mengatakan dari rencana 21 koridor saat beroperasi nanti, saat ini baru ada lima koridor yang cukup baik, seperti Dipatiukur-Jatinangor, Baleendah-BEC, Alun-alun-Padalarang, Leuwipanjang-Dago, dan Leuwipanjang-Soreang.
"Untuk tiga koridor di awal itu sudah 56 persen tepat waktu, jadi kami optimistis ini akan menjadi moda transportasi yang bermanfaat, khususnya warga Bandung Raya," ujarnya.
Terkait dengan waktu tempuh sehubungan dengan lalu lintas dan lebar jalan yang ada, Bey mengatakan bahwa BRT itu maksimal berhenti di tiap pemberhentian dua menit, dan headway antara unit bus berdekatan agar tidak terjadi penumpukan, baik di bus atau di tempat pemberhentian.
Ke depan juga, kata Bey, infrastruktur untuk BRT Bandung Raya akan mulai dibangun pada awal tahun 2025, termasuk pusat komando operasi untuk pengaturan unit bus, perlengkapan CCTV dalam bus untuk keamanan.
Baca juga: Pj Gubernur Jabar: Jumat Bebas Kendaraan sebagai evaluasi bagi implementasi BRT
"Serta, akan dibuat sistem pembayaran terintegrasi dengan sekali bayar untuk seluruh koridor dengan dibuat titik-titik persinggungan. Anggarannya untuk infrastruktur dari Bank Dunia. Jadi tentu diharapkan masyarakat Bandung Raya berpindah kepada transportasi bus," ujarnya.
BRT Bandung Raya akan mulai dibangun pada awal 2025, kemudian dilanjutkan tahap II pada 2026 dan operasional seluruhnya pada 2027 yang koridornya akan mencakup wilayah Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sumedang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Percobaan menggunakan alat transportasi bus ini untuk menilai beberapa aspek sebelum operasional BRT Bandung Raya, seperti menyangkut kenyamanan dan waktu tempuh dalam perjalanan.
"Kami bersama kepala daerah di cekungan Bandung atau metropolitan Bandung Raya mencoba langsung BRT dan busnya nyaman, cuman waktu tempuh tadi memang tidak macet jadi satu jam, saya kira cukup baik, tinggal pemantapan. Mungkin juga diperlukan jalur khusus di beberapa koridor," kata Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin di Bandung Barat, Senin.
Baca juga: Sebanyak 20 jalur BRT hubungkan lima wilayah sekitar Bandung Raya pada 2026 atau 2027
Bey mengatakan dari rencana 21 koridor saat beroperasi nanti, saat ini baru ada lima koridor yang cukup baik, seperti Dipatiukur-Jatinangor, Baleendah-BEC, Alun-alun-Padalarang, Leuwipanjang-Dago, dan Leuwipanjang-Soreang.
"Untuk tiga koridor di awal itu sudah 56 persen tepat waktu, jadi kami optimistis ini akan menjadi moda transportasi yang bermanfaat, khususnya warga Bandung Raya," ujarnya.
Terkait dengan waktu tempuh sehubungan dengan lalu lintas dan lebar jalan yang ada, Bey mengatakan bahwa BRT itu maksimal berhenti di tiap pemberhentian dua menit, dan headway antara unit bus berdekatan agar tidak terjadi penumpukan, baik di bus atau di tempat pemberhentian.
Ke depan juga, kata Bey, infrastruktur untuk BRT Bandung Raya akan mulai dibangun pada awal tahun 2025, termasuk pusat komando operasi untuk pengaturan unit bus, perlengkapan CCTV dalam bus untuk keamanan.
Baca juga: Pj Gubernur Jabar: Jumat Bebas Kendaraan sebagai evaluasi bagi implementasi BRT
"Serta, akan dibuat sistem pembayaran terintegrasi dengan sekali bayar untuk seluruh koridor dengan dibuat titik-titik persinggungan. Anggarannya untuk infrastruktur dari Bank Dunia. Jadi tentu diharapkan masyarakat Bandung Raya berpindah kepada transportasi bus," ujarnya.
BRT Bandung Raya akan mulai dibangun pada awal 2025, kemudian dilanjutkan tahap II pada 2026 dan operasional seluruhnya pada 2027 yang koridornya akan mencakup wilayah Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sumedang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024