Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mendirikan Rumah Cegah Stunting (Rumah Cating) sebagai upaya untuk menekan tingginya angka stunting di daerah tersebut.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Agus Fauzi di Cibinong, Jumat, mengungkapkan penyediaan Rumah Cating perdana ini rencananya dilakukan di Kecamatan Tamansari.
Rumah Cating merupakan tempat atau wadah balita dan ibu hamil mendapatkan edukasi dan pemberian makanan bergizi seimbang. Rumah Cating menjadi lokasi kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita stunting dan ibu hamil.
Baca juga: Pemkab Bogor tekan tingginya angka stunting dengan cegah pernikahan dini
Baca juga: Pemkab Bogor dan IPB University kolaborasi Program Sekolah Pranikah cegah stunting
“Rumah Cating ini salah satu kebijakan yang tentunya bertujuan untuk menurunkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Bogor. Bapak Pj Bupati Bogor yang menginisiasi, memerintahkan, menginstitusikan jajaran agar segera mendirikan rumah Cating ini,” ujar dia.
Pemerintah Kabupaten Bogor memanfaatkan Rumah Cating untuk memfasilitasi pemberian makanan tambahan (PMT) serta mengintervensi asupan makanan yang memiliki kandungan tinggi gizi.
“Rumah Cating ini akan segera kita resmikan, Rumah Cating di Tamansari ini adalah pilot project (proyek percontohan) yang diharapkan bisa juga diterapkan di wilayah-wilayah lain di Kabupaten Bogor,” ujarnya.
Penjabat Bupati Bogor Bachril Bakri menyebutkan selain menyediakan Rumah Cating, Pemerintah Kabupaten Bogor juga menjadikan setiap aparatur sipil negara (ASN) di daerah tersebut sebagai orang tua asuh anak-anak stunting.
Baca juga: Pemkab Bogor gandeng Dinkes Jabar tekan tingginya angka stunting yang capai 27,6 persen
Dia menyebut angka stunting di Kabupaten Bogor masih terbilang tinggi. Bahkan berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Kemenkes RI 2023, angka stunting di Kabupaten Bogor 27,6 persen atau tertinggi kedua di Jawa Barat.
Target angka stunting nasional 2024 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 14 persen.
"Harapan Presiden itu 14 persen nasional. Harapan saya di Kabupaten Bogor mungkin kalau bisa di bawah 20 persen, mudah-mudahan ada perbaikan," ujar Bachril.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Agus Fauzi di Cibinong, Jumat, mengungkapkan penyediaan Rumah Cating perdana ini rencananya dilakukan di Kecamatan Tamansari.
Rumah Cating merupakan tempat atau wadah balita dan ibu hamil mendapatkan edukasi dan pemberian makanan bergizi seimbang. Rumah Cating menjadi lokasi kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita stunting dan ibu hamil.
Baca juga: Pemkab Bogor tekan tingginya angka stunting dengan cegah pernikahan dini
Baca juga: Pemkab Bogor dan IPB University kolaborasi Program Sekolah Pranikah cegah stunting
“Rumah Cating ini salah satu kebijakan yang tentunya bertujuan untuk menurunkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Bogor. Bapak Pj Bupati Bogor yang menginisiasi, memerintahkan, menginstitusikan jajaran agar segera mendirikan rumah Cating ini,” ujar dia.
Pemerintah Kabupaten Bogor memanfaatkan Rumah Cating untuk memfasilitasi pemberian makanan tambahan (PMT) serta mengintervensi asupan makanan yang memiliki kandungan tinggi gizi.
“Rumah Cating ini akan segera kita resmikan, Rumah Cating di Tamansari ini adalah pilot project (proyek percontohan) yang diharapkan bisa juga diterapkan di wilayah-wilayah lain di Kabupaten Bogor,” ujarnya.
Penjabat Bupati Bogor Bachril Bakri menyebutkan selain menyediakan Rumah Cating, Pemerintah Kabupaten Bogor juga menjadikan setiap aparatur sipil negara (ASN) di daerah tersebut sebagai orang tua asuh anak-anak stunting.
Baca juga: Pemkab Bogor gandeng Dinkes Jabar tekan tingginya angka stunting yang capai 27,6 persen
Dia menyebut angka stunting di Kabupaten Bogor masih terbilang tinggi. Bahkan berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Kemenkes RI 2023, angka stunting di Kabupaten Bogor 27,6 persen atau tertinggi kedua di Jawa Barat.
Target angka stunting nasional 2024 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 14 persen.
"Harapan Presiden itu 14 persen nasional. Harapan saya di Kabupaten Bogor mungkin kalau bisa di bawah 20 persen, mudah-mudahan ada perbaikan," ujar Bachril.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024