Purwakarta (Antara Megapolitan) - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengajak masyarakatnya untuk melestarikan permainan tradisional, karena terdapat nilai-nilai pendidikan yang bisa ditanamkan sejak dini kepada anak-anak.

"Mari kita lestarikan permainan tradisional. Karena banyak manfaat dari setiap permainan tradisional itu," katanya, dalam siaran pers yang diterima di Purwakarta, Sabtu.

Ia mengatakan, sebenarnya bentuk kemodernan itu ada dalam hal-hal yang bersifat tradisional, dalam permainan tradisional egrang itu salah satunya.

Atas hal tersebut, anak-anak harus kembali bermain permainan tradisional karena ada nilai pendidikan yang kuat di dalamnya.

Bupati Purwakarta sendiri mengaku memiliki kesan tersendiri terhadap permainan tradisional, khususnya permainan egrang yang digelar sebagai salah satu simpul peserta Festival Panji Demokrasi Purwakarta di wilayah Wanayasa, Jumat (18/8).

Dikatakannya, egrang memiliki makna filosofis kuat yang berhubungan langsung dengan asas demokrasi. Sehingga Festival yang digelar pada Jumat (18/8) malam diharapkan bisa semakin menguatkan korelasi tersebut.

"Demokrasi sesungguhnya kan keseimbangan antara hak dan kewajiban. Egrang, saya fahami bisa mengajarkan keseimbangan itu. Jika demokrasi sudah seimbang, maka negeri ini dapat mencapai kemakmuran," katanya.

Sebagai permainan tradisional, egrang juga sudah menyumbang sumbangsih besar bagi Purwakarta. Pada 2012 lalu, secara serempak, sebanyak 14.570 pelajar berhasil memecahkan rekor MURI sebagai peserta permainan egrang terbanyak sepanjang sejarah.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017