Mendapatkan layanan kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakat merupakan harapan seluruh warga. Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) semakin membuat harapan tersebut terwujud.

Saat ini, seluruh masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang setara bukan lagi mimpi atau harapan, baik yang mampu maupun tidak mampu dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang setara.

Lila Khalifah (47) seorang masyarakat yang merasa sangat beruntung karena terdaftar aktif pada segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Hal ini membuat dirinya merasa terjamin dan aman karena memiliki jaminan kesehatan.

“Dengan terdaftarnya saya pada segmen PBI, membuat saya merasa diperhatikan oleh pemerintah. Ini merupakan bantuan yang sangat bermanfaat tentunya, khususnya untuk saya yang saat ini menjalani peran seorang single parent," katanya.

"Terlebih untuk pelayanan kesehatan yang selama ini saya rasakan pun tidak mengecewakan. Saya justru merasa layanan kesehatan yang saya dapatkan sangat berkualitas. Dulu ketika diberikan kartu JKN dengan segmen PBI ini saya hanya berpikir, mudah-mudahan ketika suatu hari saya menggunakannya, semoga mendapat pelayanan yang sama dan tidak dibeda-bedakan dengan peserta JKN segmen lainnya,” ungkap Lila, Kamis.

Hingga pada suatu ketika, wanita yang saat ini juga berperan sebagai kader di lingkungan rumahnya tersebut merasakan gangguan pada siklus haidnya. Ia merasa siklus haidnya tidak teratur dan merasa ada yang salah dengan hal tersebut.

Awalnya ia berobat ke Puskesmas Rangkapan Jaya, Kota Depok, untuk mencoba pemeriksaan terkait siklus haidnya tersebut. Hasil pemeriksaan pun menunjukkan bahwa kemungkinan hal tersebut dikarenakan hormonal saja dan dikarenakan terlalu kelelahan. Hingga pada saat itu Lila diberikan obat oleh dokter untuk dikonsumsi beberapa hari dan setelah itu baru dilakukan lagi evaluasi terkait pengaruh yang ia rasakan.

“Setelah beberapa hari saya konsumsi obat yang diberikan ternyata tidak ada pengaruh yang signifikan yang membuat saya akhirnya kembali ke Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang sama untuk konsultasi sekaligus evaluasi juga. Ternyata pada saat itu akhirnya saya diberikan rujukan ke rumah sakit yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok.

"Kalau perlu diberikan penilaian, saya kasih enam jempol untuk pelayanan di RSUD Kota Depok, karena saya benar-benar merasakan pelayanan yang sangat baik dan memuaskan. Lebih senangnya lagi karena tidak ada sama sekali pembeda antara pasien lain dan pasien JKN khususnya PBI seperti saya,” jelas Lila.

Stigma yang lahir di tengah masyarakat adalah adanya perbedaan layanan yang dirasakan oleh peserta JKN khususnya peserta dengan segmen PBI.

Namun itu semua berhasil Lila tampik dengan pengalamannya merasakan layanan kesehatan secara langsung sebagai peserta JKN dengan segmen PBI.

Ia merasakan layanan kesehatan yang berbeda dari stigma yang ada, ia merasa puas dengan layanan yang diberikan pihak RSUD Kota Depok. Semuanya diberikan sesuai kebutuhan dan tidak dibeda-bedakan antara pasien asuransi lain, pasien umum dan pasien JKN sendiri.

“Kata orang berobat menggunakan kartu JKN akan dibedakan dengan pasien pada umumnya, setelah mengalami sendiri ternyata itu tidak benar karena kami dilayani dengan baik. Saya saja sampai pemeriksaan dan obat-obatan seluruhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan, bahkan sampai saya sembuh pun nyatanya saya tidak mengeluarkan biaya sama sekali untuk pengobatan tersebut.

Setelah beberapa bulan saya pulih dan sembuh, tidak lama suami saya meninggal dunia karena sakit. Hingga saya datang ke Kantor BPJS Kesehatan Cabang Depok untuk mengurus pelaporannya agar dibantu penonaktifan dengan alasan meninggal dunia. Sejauh ini pelayanan di kantor cabang juga sangat baik dan memuaskan,  mulai dari sekuriti sampai dengan petugas loket semuanya ramah dan informatif,” tutup Lila.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024