Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) memperkenalkan program edukasi kebencanaan inovatif bernama i-Share (Innovative Tsunami Hazard Education) kepada masyarakat Desa Umbul Tanjung Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang Provinsi Banten.
Ketua Tim Pengmas FMIPA UI Twin Hosea Widodo Kristyanto M T di Depok Selasa, menjelaskan bahwa i-Share merupakan bagian dari Creative Hazard Education (CREDO) seri tsunami, yang menggabungkan aspek visual, auditori, dan kinestetik dalam proses pembelajaran.
Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana tsunami melalui metode yang kreatif dan edukatif.
Baca juga: UI sosialisasikan inventarisasi potensi bencana alam tanah longsor di Gunungkidul
Twin menjelaskan, program ini merupakan pengembangan dari mata kuliah Geologi Lingkungan dan Kebencanaan di Program Studi Geologi FMIPA UI.
“i-Share adalah wujud kontribusi Prodi Geologi FMIPA UI dalam mendidik masyarakat tentang bahaya bencana geologi, khususnya tsunami. Program ini mendukung upaya UI untuk berkontribusi dalam pencapaian beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals -SDGs-,” ujar Twin.
Kegiatan ini didukung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang dan Dinas Pendidikan Kabupaten Serang, sehingga partisipasi masyarakat dan lembaga terkait dapat dimaksimalkan.
Baca juga: FMIPA UI melatih siswa SMP di Sukabumi siaga bencana alam
Tim Pengmas yang terdiri atas Twin dan empat mahasiswa FMIPA UI mendemonstrasikan alat peraga yang menggambarkan mekanisme tsunami menggunakan boks kontainer berisi air dan replika pantai.
“Tujuan dari peragaan ini adalah menunjukkan proses terjadinya tsunami dan dampak kerusakannya pada wilayah pesisir,” kata Twin.
Program ini dilengkapi dengan simulasi role playing, yang mengajarkan masyarakat bagaimana merespon situasi darurat secara langsung.
“Metode ini membuat proses belajar lebih menarik dan mudah dipahami. Selain itu, simulasi ini melatih peserta untuk lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi bencana,” tuturnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Serang Hotman Siregar S STP M Si menilai inovasi ini sebagai solusi efektif dalam meningkatkan kesiapan masyarakat menghadapi bencana.
“Program ini membuktikan bahwa pendidikan kebencanaan bisa dilakukan dengan cara yang menarik dan efektif. Kami berharap dapat terus bermitra dengan pihak-pihak terkait untuk membangun ketangguhan masyarakat,” ujar Hotman.
Sementara itu, Sekretaris Desa Umbul Tanjung, Oman, menyambut baik kehadiran program ini.
“Kabupaten Serang dikenal sebagai daerah rawan bencana, tetapi sampai saat ini belum ada kurikulum khusus yang membahas potensi bencana. Dengan adanya i-Share, kami berharap materi kebencanaan bisa menjadi muatan lokal di sekolah-sekolah kami,” katanya.
Sebelum diterapkan di Kabupaten Serang, program i-Share telah diperkenalkan di beberapa sekolah di Depok dan Jakarta sejak tahun 2022.
Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan kesiapsiagaan siswa sekaligus antusiasme yang tinggi dalam mengikuti pelatihan kebencanaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Ketua Tim Pengmas FMIPA UI Twin Hosea Widodo Kristyanto M T di Depok Selasa, menjelaskan bahwa i-Share merupakan bagian dari Creative Hazard Education (CREDO) seri tsunami, yang menggabungkan aspek visual, auditori, dan kinestetik dalam proses pembelajaran.
Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana tsunami melalui metode yang kreatif dan edukatif.
Baca juga: UI sosialisasikan inventarisasi potensi bencana alam tanah longsor di Gunungkidul
Twin menjelaskan, program ini merupakan pengembangan dari mata kuliah Geologi Lingkungan dan Kebencanaan di Program Studi Geologi FMIPA UI.
“i-Share adalah wujud kontribusi Prodi Geologi FMIPA UI dalam mendidik masyarakat tentang bahaya bencana geologi, khususnya tsunami. Program ini mendukung upaya UI untuk berkontribusi dalam pencapaian beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals -SDGs-,” ujar Twin.
Kegiatan ini didukung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang dan Dinas Pendidikan Kabupaten Serang, sehingga partisipasi masyarakat dan lembaga terkait dapat dimaksimalkan.
Baca juga: FMIPA UI melatih siswa SMP di Sukabumi siaga bencana alam
Tim Pengmas yang terdiri atas Twin dan empat mahasiswa FMIPA UI mendemonstrasikan alat peraga yang menggambarkan mekanisme tsunami menggunakan boks kontainer berisi air dan replika pantai.
“Tujuan dari peragaan ini adalah menunjukkan proses terjadinya tsunami dan dampak kerusakannya pada wilayah pesisir,” kata Twin.
Program ini dilengkapi dengan simulasi role playing, yang mengajarkan masyarakat bagaimana merespon situasi darurat secara langsung.
“Metode ini membuat proses belajar lebih menarik dan mudah dipahami. Selain itu, simulasi ini melatih peserta untuk lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi bencana,” tuturnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Serang Hotman Siregar S STP M Si menilai inovasi ini sebagai solusi efektif dalam meningkatkan kesiapan masyarakat menghadapi bencana.
“Program ini membuktikan bahwa pendidikan kebencanaan bisa dilakukan dengan cara yang menarik dan efektif. Kami berharap dapat terus bermitra dengan pihak-pihak terkait untuk membangun ketangguhan masyarakat,” ujar Hotman.
Sementara itu, Sekretaris Desa Umbul Tanjung, Oman, menyambut baik kehadiran program ini.
“Kabupaten Serang dikenal sebagai daerah rawan bencana, tetapi sampai saat ini belum ada kurikulum khusus yang membahas potensi bencana. Dengan adanya i-Share, kami berharap materi kebencanaan bisa menjadi muatan lokal di sekolah-sekolah kami,” katanya.
Sebelum diterapkan di Kabupaten Serang, program i-Share telah diperkenalkan di beberapa sekolah di Depok dan Jakarta sejak tahun 2022.
Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan kesiapsiagaan siswa sekaligus antusiasme yang tinggi dalam mengikuti pelatihan kebencanaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024