Kolaborasi Yayasan Kampus Diakoneia Modern (KDM) dan Campaign yang didukung oleh Yayasan Dunia Lebih Baik, tiga organisasi sosial berhasil menggerakkan ribuan masyarakat untuk mendukung aksi melalui kampanye sosial #DonasiJamMain di aplikasi Campaign #ForABetter World.
Yayasan Citra Insan Sejati (Imago Dei), Swara Peduli Pride, dan Sekolah Kami Bintara membuka donasi total Rp 15 juta.
Dana ini akan digunakan untuk menyediakan perlengkapan olahraga seperti sepatu futsal, seragam, bola, dan deker bagi anak-anak prasejahtera di Jabodetabek.
Futsal lebih dari sekadar permainan bagi anak-anak. Olahraga ini menjadi media untuk membangun rasa percaya diri dan membantu mengatasi trauma masa kecil.
Salah satu organisasi, Imago Dei yang telah berdiri sejak 2012 dan resmi menjadi sebuah yayasan pada tahun 2021, fokus pada pemberdayaan anak-anak perempuan di bawah kolong Tol Penjaringan, Jakarta Utara, melalui futsal.
Yayasan ini melihat olahraga sebagai sarana untuk melindungi mereka dari ancaman kekerasan seksual.
"Anak-anak perempuan di sini memiliki potensi luar biasa di bidang futsal. Dengan dukungan yang tepat, mereka bisa menyalurkan hobi, membangun kepercayaan diri, dan meraih prestasi," ujar Jefry Robert Dianto, Pembina Imago Dei Jakarta, Selasa.
Sekolah Kami Bintara, yang menyediakan pendidikan informal bagi anak-anak pemulung di Bekasi, juga berperan aktif dalam kampanye ini.
Dari hasil #DonasiJamMain, mereka akan membelikan perlengkapan latihan bola untuk 50-60 murid berusia 11-18 tahun.
"Bermain futsal tidak hanya melatih keterampilan fisik, tapi juga membantu anak-anak ini mengembangkan rasa
percaya diri yang sering kali kurang didapatkan dari lingkungan keluarga mereka," ungkap Nanda Wulanndari, Pendamping Sekolah Kami Bintara.
Senada dengan itu, Swara Peduli Pride, yang rutin mengadakan latihan futsal untuk anak-anak berusia 8-17 tahun di Duren Sawit, Jakarta Timur, akan memanfaatkan donasi untuk menyediakan seragam turnamen dan sepatu futsal bagi 50-60 anak binaan mereka.
"Semangat anak-anak sangat tinggi, namun seringkali terkendala oleh fasilitas yang kurang memadai. Kami berharap dukungan ini bisa memberikan mereka kesempatan berlatih dengan perlengkapan yang layak," ujar Ishla Aura Putri, Bendahara Swara Peduli Pride.
Ketiga organisasi tersebut merancang aksi-aksi kreatif sebagai upaya kampanye sosial di aplikasi Campaign #ForABetterWorld untuk mengajak masyarakat membuka donasi. Salah satu contohnya mengunggah foto bersama sahabat sebagai tanda dukungan kebebasan melakukan hobi.
Jessica Huting, Manajer Program Penyelamatan Anak dan Penguatan Komunitas Yayasan KDM, merasa terbantu dengan adanya aplikasi ini.
"Kolaborasi dengan Campaign, menurut saya, membawa banyak perubahan. Saya happy karena teman-teman komunitas bisa jadi terinspirasi tidak hanya berkegiatan, tapi juga mengajak publik terlibat melakukan kampanye sosial. Campaign bisa mengajak Generasi Z (terlibat dalam kegiatan sosial)," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Yayasan Citra Insan Sejati (Imago Dei), Swara Peduli Pride, dan Sekolah Kami Bintara membuka donasi total Rp 15 juta.
Dana ini akan digunakan untuk menyediakan perlengkapan olahraga seperti sepatu futsal, seragam, bola, dan deker bagi anak-anak prasejahtera di Jabodetabek.
Futsal lebih dari sekadar permainan bagi anak-anak. Olahraga ini menjadi media untuk membangun rasa percaya diri dan membantu mengatasi trauma masa kecil.
Salah satu organisasi, Imago Dei yang telah berdiri sejak 2012 dan resmi menjadi sebuah yayasan pada tahun 2021, fokus pada pemberdayaan anak-anak perempuan di bawah kolong Tol Penjaringan, Jakarta Utara, melalui futsal.
Yayasan ini melihat olahraga sebagai sarana untuk melindungi mereka dari ancaman kekerasan seksual.
"Anak-anak perempuan di sini memiliki potensi luar biasa di bidang futsal. Dengan dukungan yang tepat, mereka bisa menyalurkan hobi, membangun kepercayaan diri, dan meraih prestasi," ujar Jefry Robert Dianto, Pembina Imago Dei Jakarta, Selasa.
Sekolah Kami Bintara, yang menyediakan pendidikan informal bagi anak-anak pemulung di Bekasi, juga berperan aktif dalam kampanye ini.
Dari hasil #DonasiJamMain, mereka akan membelikan perlengkapan latihan bola untuk 50-60 murid berusia 11-18 tahun.
"Bermain futsal tidak hanya melatih keterampilan fisik, tapi juga membantu anak-anak ini mengembangkan rasa
percaya diri yang sering kali kurang didapatkan dari lingkungan keluarga mereka," ungkap Nanda Wulanndari, Pendamping Sekolah Kami Bintara.
Senada dengan itu, Swara Peduli Pride, yang rutin mengadakan latihan futsal untuk anak-anak berusia 8-17 tahun di Duren Sawit, Jakarta Timur, akan memanfaatkan donasi untuk menyediakan seragam turnamen dan sepatu futsal bagi 50-60 anak binaan mereka.
"Semangat anak-anak sangat tinggi, namun seringkali terkendala oleh fasilitas yang kurang memadai. Kami berharap dukungan ini bisa memberikan mereka kesempatan berlatih dengan perlengkapan yang layak," ujar Ishla Aura Putri, Bendahara Swara Peduli Pride.
Ketiga organisasi tersebut merancang aksi-aksi kreatif sebagai upaya kampanye sosial di aplikasi Campaign #ForABetterWorld untuk mengajak masyarakat membuka donasi. Salah satu contohnya mengunggah foto bersama sahabat sebagai tanda dukungan kebebasan melakukan hobi.
Jessica Huting, Manajer Program Penyelamatan Anak dan Penguatan Komunitas Yayasan KDM, merasa terbantu dengan adanya aplikasi ini.
"Kolaborasi dengan Campaign, menurut saya, membawa banyak perubahan. Saya happy karena teman-teman komunitas bisa jadi terinspirasi tidak hanya berkegiatan, tapi juga mengajak publik terlibat melakukan kampanye sosial. Campaign bisa mengajak Generasi Z (terlibat dalam kegiatan sosial)," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024