Bekasi (Antara Megapolitan) - Operasional bus Transpatriot Kota Bekasi, Jawa Barat, saat ini terganjal ketiadaan katalog elektronik sebagai acuan Dinas Perhubungan setempat dalam proses pengadaan unit angkutan massal tersebut.

"Sampai sekarang kami masih menantikan e-katalog dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)," kata Kadishub Kota Bekasi Yayan Yuliana di Bekasi, Selasa.

Menurut dia, operasional bus berukuran 3/4 yang ditargetkan berlangsung pada awal September 2017 diprediksi akan molor akibat situasi itu.

"Padahal bulan depan sudah harus beroperasional. Tapi saya juga bingung kenapa e-katalog itu belum juga turun," katanya.

Dikatakan Yayan, pihaknya saat ini sangat membutuhkan e-katalog bagi keperluan pengadaan sembilan unit bus seharga total Rp11 miliar.

Yayan mengatakan, operasional Transpatriot di Kota Bekasi diproyeksikan bisa mendukung program pemerintah pusat dalam memindahkan pengguna kendaraan pribadi kepada angkutan umum.

Bus Transpatriot tersebut diklaim memiliki fasilitas yang layak seperti pendingin udara dan berkapasitas tampung hingga 30 orang.

Armada pengangkut massal tersebut sesuai rencana akan "mengaspal" di lima trayek perdana yakni Perumahan Harapan Indah, Sumber Artha, Wisma Asri, Bantargebang dan Terminal Pondokgede.

"Titik keberangkatannya berada di Terminal Induk Kota Bekasi Jalan Cut Meutia, Bekasi Timur," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017