Pemanggilan seratusan lebih calon menteri, wakil menteri, kepala badan, hingga staf khusus pada pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka dalam dua hari terakhir mendapatkan apresiasi karena dinilai telah mengakomodasi semua  kelompok pusat, daerah dan partai dalam tim kerja.

Senator dari Sulsel Andi Abdul Waris Halid yang juga menjabat sebagai Pimpinan Komite II DPD- RI menyambut gembira dipanggilnya sejumlah tokoh daerah untuk memperkuat kabinet Prabowo - Gibran, termasuk di antaranya Ketua DPD RI Sultan Bahtiar Najamudin.

"Tampaknya Pak Prabowo sangat peduli dengan pembangunan daerah sehingga banyak tokoh daerah yang dipanggil untuk memperkuat pemerintahannya," kata Andi Abdul Waris Halid.

Sejumlah tokoh daerah yang dipanggil presiden terpilih Prabowo Subianto ke kediamannya Jl. Kertanegara, Jakarta, 15-16 Oktober lalu, di antaranya: 1. Sultan Bahtiar Najamudin (Bengkulu); 2. Wihaji (mantan Bupati Batang); 3. Maman Abdurrahman (Golkar, Kalbar); 4. Ribka Haluk (Pj. Gubernur Papua Tengah); 5. Sulaiman Umar (Kalsel); dan 6. Fauzan (eks Rektor Universitas Muhammadya Malang).

Selain mereka juga ada tokoh daerah yang ikut dipanggil Prabowo namun sebagai representasi kepentingan pusat seperti Amran Sulaiman dan Supratman Andi Agtas (Sulsel), atau Natalius Pigai (Papua).

Andi Abdul Waris Halid berharap dengan banyaknya tokoh daerah yang dipanggil presiden terpilih Prabowo Subianto itu akan memperkuat pembangunan daerah, meratakan pertumbuhan ekonomi, dan menghilangkan kesan Jawa Sentris.


Ingin langsung jalan

Mengenai banyaknya tokoh dari beragam latar belakang yang diminta memperkuat pemerintahan mendatang, senator asal Sulsel itu menduga Prabowo tidak ingin ada gangguan teknis di awal masa kerjanya.

"Artinya Prabowo ingin kendaraan langsung jalan untuk menjalankan program," kata Andi Abdul Waris Halid.

Ia berkeyakinan pemanggilan yang dilakukan oleh Prabowo  menunjukkan jika presiden terpilih 2024-2029 itu tidak ingin ada gangguan teknis di awal periode kepemimpinannya.

Sebagaimana diketahui para calon pejabat setingkat menteri, wakil menteri, kepala badan, hungga utusan khusus yang dipanggil Prabowo ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta, Senin (14/10) dan Selasa (15/10), terdapat wakil dari partai politik pendukung Koalisi Indonesia Maju termasuk partai yang baru bergabung, relawan, profesional, akademisi, tokoh daerah,  Ormas-Ormas yang berpengaruh di tanah air, termasuk dari kabinet pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Abdi Abdul Waris Halid hal itu sengaja dilakukan Prabowo untuk memudahkan kerja kabinet pemerintahan yang dipimpinnya.

"Prabowo tampak sengaja mengakomodasi semua kelompok dan partai dalam barisan kabinet dan tim kerja," ungkap Abdul Waris Halid.

Ia berharap meski terkesan "gemuk" kabinet bisa leluasa bergerak karena Prabowo sudah memininalisir kemungkinan munculnya gangguan teknis berupa ketidak puasan dari kelompok-kelompok masyarakat. (*)

Pewarta: Rilis

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024