Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (Laznas BMH) memberikan edukasi mengenai literasi keuangan untuk mahasiswa dan pelajar agar lebih waspada terhadap pinjaman online dan dan paylater.

BMH menggelar diskusi literasi keuangan bertajuk "Bahaya Pinjol dan Paylater" pada Sabtu (12/10/24) di Makassar.

Diskusi ini menghadirkan Dr. H. Nasrullah Sapa, pakar ekonomi Islam dan dosen UIN Alauddin Makassar, sebagai pembicara.

Nasrullah menyoroti fenomena rendahnya literasi keuangan di kalangan masyarakat yang menjadi salah satu faktor penyebab banyaknya korban pinjol dan paylater.

"Menurut studi, banyak pelaku awalnya meminjam untuk membayar hutang atau memenuhi kebutuhan yang mendesak, lalu karena sumber penghasilan terbatas dan pengeluaran besar, mereka meminjam lagi, sementara bunga yang ditetapkan sangat tinggi," ujar Nasrullah.

Ia juga menjelaskan bahwa overkonsumsi dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi dan menimbulkan ketidakseimbangan ekosistem.

"Sekali terjebak pinjol dan tidak bijak dalam menerapkan keuangan, maka perlu upaya kuat untuk melepasnya," tegasnya.

Untuk mencegah mahasiswa dan pelajar terjerat pinjol dan paylater, Nasrullah memberikan beberapa solusi, di antaranya

Hindari FOMO (Fear of Missing Out). "Jangan mudah tergoda untuk mengikuti tren atau gaya hidup yang tidak sesuai dengan kemampuan keuangan," tegasnya.

Kemudian prioritaskan kebutuhan, bukan gaya hidup. Bedakan mana yang merupakan kebutuhan pokok dan mana yang hanya sekadar keinginan. Lalu, berjuanglah untuk bersyukur. Karena rasa syukur dapat mencegah sikap konsumtif dan menghargai apa yang telah diperoleh.

Diskusi ini merupakan rangkaian Bulan Ekonomi Syariah yang digagas oleh Bank Indonesia dan diselenggarakan atas kerjasama BMH dengan Pemuda Hidayatullah Sulsel.

"Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan menguatkan ekonomi syariah di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda," tutup Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Sulsel, Basori Shabirin.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024