Bogor (Antara Megapolitan) - Kampung Legok Nyenang merupakan salah satu daerah di Bogor, Jawa Barat yang memiliki potensi sebagai daerah dengan sumberdaya alam yang melimpah, khususnya tanaman obat.

Namun pengetahuan mengenai pemanfaatan tanaman obat masih terbatas karena tidak adanya pendidikan mengenai tanaman obat.

Isu back to nature telah memberikan ruang bagi masyarakat untuk lebih mengenal sumberdaya alam di sekitarnya, salah satunya tumbuh-tumbuhan.

Setiap orang atau kelompok masyarakat memiliki pengetahuan sendiri dalam menggunakan tumbuhan yang ada di sekelilingnya seperti tanaman obat, tanaman bawah, gulma, semak, dan tanaman lainnya.

Pemanfaatan tumbuhan baik yang  berasal dari hutan maupun non hutan dilakukan seperlunya untuk keperluan ekonomi dan nilai-nilai budaya lainnya, serta diperuntukkan sebagai obat.

Oleh karena itu empat mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)  mengerti akan pentingnya memberikan pengajaran mengenai tanaman obat mengadakan kegiatan E-Coli (Etnobotani School IPB).

Mereka adalah Muhamad Yusuf, Yunaeni, Aditya Nugroho, dan Indra Setiawan S.

Program E-Coli dilaksanakan selama 4 (empat) bulan, dimulai bulan Maret hingga bulan Juni 2017. Program dilaksanakan di MI AL Hidayah, kampung Legok Nyenang, Bogor, Jawa Barat dengan jumlah peserta 20 anak.

Program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak khususnya siswa MI Al-Hidayah terkait tanaman obat baik dalam ilmunya maupun penerapannya di kehidupan sehari-hari.

E-Coli merupakan program pengabdian masyarakat yang dirancang dalam bentuk sekolah informal dengan menerapkan metode EPA (Edukasi,Praktik, dan Aplikatif) untuk memberikan pengetahuan dan tata cara memanfaatkan tanaman obat dengan baik dan menyenangkan.

E-Coli dikemas dalam Laboratorium Mini Tanaman Obat di Sekolah Dasar yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Hidayah dan dilengkapi dengan fasilitas berupa Modul Laboratorium Mini Toga serta permainan Etobonik.

Melalui E-Coli, siswa MI Al Hidayah mendapatkan pengetahuan mengenai jenis-jenis tanaman obat, fungsi, dan cara pemanfaatannya.

Hasil program dalam kurun waktu 4 (empat) bulan menunjukkan bahwa kemampuan anak dalam mengenal jenis dan cara pemanfaatan tanaman obat meningkat.

''Laboratorium Mini Toga mempunyai potensi untuk dibangun dan dikembangkan di sekolah daerah bogor khususnya dan Indonesia pada umumnya sebagai media pembelajaran dan konsultasi tentang tanaman obat,'' ujar Yusuf.

Pewarta: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017