Bogor (Antara Megapolitan) - Secara alami, asam lemak yang terdapat pada daging ternak ruminansia mengandung asam lemak tidak jenuh tinggi karena karena adanya proses biohidrogenasi oleh bakteri rumen.

Bakteri rumen mengubah asam lemak tak jenuh dalam pakan menjadi asam lemak jenuh, sehingga menyebabkan tingginya asam lemak jenuh hasil proses rumen yang akan mengalir ke usus halus dan akan diserap tubuh yang menyebabkan daging ternak ruminansia dominan mengandung asam lemak jenuh.

Dalam memperbaiki kualitas daging dari aspek nutrisi dapat dilakukan dengan penambahan sumber asam lemak tak jenuh dalam ransum.

Penambahan sabun kalsium dari minyak kedelai merupakan salah satu agen proteksi yang berguna untuk mengurangi dampak negatif asam lemak tidak jenuh pada aras tinggi  berupa penurunan degradabilitas (daya cerna/urai) serat dan menghindarkan asam lemak tak jenuh dari biohidrogenasi oleh mikroba rumen.

Salah satu minyak nabati yang dapat digunakan untuk meningkatkan asam lemak tidak jenuh pada daging adalah minyak kedelai.

Jumlah asam lemak tidak jenuh minyak kedelai lebih tinggi dibandingkan asam lemak jenuhnya yaitu sebesar 80 persen.

Adanya penambahan sabun kalsium dari minyak kedelai diharapkan mampu meningkatkan komposisi daging lebih tinggi asam lemak tak jenuh dan menghindarkan dari proses biohidrogenasi yang menyebabkan tingginya asam lemak jenuh pada daging.

Oleh karena itu, tim peneliti gabungan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Mataram yang terdiri dari Komang G. Wiryawan, Sidik Yono, Lilis Khotijah dan Sri Suharti dari Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP) Fakultas Peternakan (Fapet) IPB; serta Chairussyuhur Arman dari Fapet Universitas Mataram, melakukan percobaan untuk mengetahui karakteristik fermentasi dan mikroba rumen pedet sapi Bali yang diberi pakan sabun kalsium minyak kedelai.

Penelitian tersebut bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi dan populasi mikroba rumen pedet sapi Bali yang diberi pakan mengandung sabun kalsium minyak kedelai.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pemberian sabun kalsium minyak kedelai sampai taraf 10 persen dalam konsentrat tidak nyata mempengaruhi pH rumen, VFA total, produksi metan, dan populasi bakteri total rumen. Akan tetapi secara nyata mempengaruhi konsentrasi amonia, asetat, propionat, butirat, dan valerat, rasio asetat: propionat, serta populasi protozoa rumen.

Dari percobaan yang dilakukan, diketahui bahwa suplementasi minyak kedelai terproteksi level 5 persen sudah mampu meningkatkan konsentrasi amonia, asetat, rasio asetat: propionat.

Sedangkan pada level 10 persen mampu menurunkan jumlah populasi protozoa, butirat, valerat, kolesterol, dan peningkatan propionat.

Dapat disimpulkan bahwa suplementasi sabun kalsium minyak kedelai memberikan efek positif terhadap karakteristik fermentasi rumen dan menurunkan populasi protozoa rumen.(IR/NM)

Pewarta: Jurnalis IPB

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017