Mahasiswa asal Tasikmalaya Jawa Barat, Arif Muhammad Iqbal, S.Kom., CHCO, MOS, menjadi wisudawan terbaik Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) dengan Indeks Prestasi Kumulatif atau IPK 3,94.
Arif menonjol di antara 318 lulusan dari 10 program studi yang diwisuda periode VIII Tahun 2024 di Hotel Aston Gresik pada Sabtu (28/9).
Ia menempuh pendidikan di Program Studi Sistem Informasi selama 3,5 tahun tanpa menulis skripsi, melainkan melalui publikasi paper di Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya.
Arif juga aktif berkontribusi dalam organisasi, termasuk menjabat sebagai Ketua Tribe terbaik dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Universitas Sriwijaya.
Acara wisuda ini tidak hanya menjadi momen penting bagi para lulusan, tetapi juga menjadi platform untuk mendengarkan pesan dari Keynote Speaker, Yoke Candra Katon. Dalam pidatonya, ia mengingatkan bahwa tantangan yang dihadapi di dunia profesional memerlukan sikap optimis dan keberanian untuk berinovasi. UISI berkomitmen untuk memberikan pengalaman belajar yang relevan dan mempersiapkan mahasiswanya untuk sukses di berbagai bidang.
Dengan cita-cita untuk berkarir di sektor Human Capital, Arif berharap dapat kembali ke kampung halamannya dan mengaplikasikan ilmunya untuk mengembangkan potensi lokal. "Saya ingin berkontribusi dalam menciptakan peluang bagi masyarakat di daerah saya," ungkap Arif, penuh semangat.
Rektor UISI, Prof. Dr. Eng. Ir Herman Sasongko, menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pembelajaran. UISI, dalam usia 11 tahun, telah meraih peringkat unggul di bidang kemahasiswaan dan mengukir prestasi sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia. Dengan pencapaian ini, UISI bertekad untuk terus mencetak lulusan yang mampu memberikan dampak positif di masyarakat dan dunia industri.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Arif menonjol di antara 318 lulusan dari 10 program studi yang diwisuda periode VIII Tahun 2024 di Hotel Aston Gresik pada Sabtu (28/9).
Ia menempuh pendidikan di Program Studi Sistem Informasi selama 3,5 tahun tanpa menulis skripsi, melainkan melalui publikasi paper di Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya.
Arif juga aktif berkontribusi dalam organisasi, termasuk menjabat sebagai Ketua Tribe terbaik dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Universitas Sriwijaya.
Acara wisuda ini tidak hanya menjadi momen penting bagi para lulusan, tetapi juga menjadi platform untuk mendengarkan pesan dari Keynote Speaker, Yoke Candra Katon. Dalam pidatonya, ia mengingatkan bahwa tantangan yang dihadapi di dunia profesional memerlukan sikap optimis dan keberanian untuk berinovasi. UISI berkomitmen untuk memberikan pengalaman belajar yang relevan dan mempersiapkan mahasiswanya untuk sukses di berbagai bidang.
Dengan cita-cita untuk berkarir di sektor Human Capital, Arif berharap dapat kembali ke kampung halamannya dan mengaplikasikan ilmunya untuk mengembangkan potensi lokal. "Saya ingin berkontribusi dalam menciptakan peluang bagi masyarakat di daerah saya," ungkap Arif, penuh semangat.
Rektor UISI, Prof. Dr. Eng. Ir Herman Sasongko, menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pembelajaran. UISI, dalam usia 11 tahun, telah meraih peringkat unggul di bidang kemahasiswaan dan mengukir prestasi sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia. Dengan pencapaian ini, UISI bertekad untuk terus mencetak lulusan yang mampu memberikan dampak positif di masyarakat dan dunia industri.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024