Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, meninjau pasar tradisional untuk mengecek harga sekaligus memastikan ketersediaan sejumlah komoditas bahan pokok menjelang periode akhir tahun 2024 ini.
 
Tinjauan dilakukan ke Pasar Tambun dipimpin Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi, didampingi Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Iwan Ridwan serta Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi Gatot Purnomo bersama jajaran terkait.
 
"Peninjauan ini untuk mengecek harga dan memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025," kata Dedy Supriyadi di lokasi, Selasa petang.

Baca juga: Pemkab Bekasi lirik bantuan rehabilitasi pasar Kemendag RI
 
Ia mengatakan kegiatan inspeksi pasar ini sebagai upaya antisipasi sejak dini terhadap potensi lonjakan harga disertai kelangkaan komoditas bahan pangan menjelang musim akhir tahun.
 
"Memasuki awal Oktober ini kami lakukan kunjungan untuk memastikan apakah kondisi bahan pokok di pasar terkait dengan harga-harga tetap aman. Kami antisipasi sedini mungkin menjelang Natal dan Tahun Baru kami sudah persiapkan," ujarnya pula.
 
Dia juga menyempatkan berdialog bersama sejumlah pedagang pasar untuk mengetahui secara detail persoalan yang dihadapi para penjual termasuk menyangkut harga dan stok saat ini.
 
Berdasarkan hasil peninjauan termasuk diskusi dengan para pedagang, sejumlah harga bahan pokok terpantau masih dalam kondisi normal, di bawah harga eceran tertinggi, kecuali bawang putih yang belum stabil.

Baca juga: Dinas Perdagangan Bekasi sidak pasar tradisional antisipasi lonjakan harga
 
"Masih normal dan terkendali, rata-rata masih di bawah eceran tertinggi, hanya komoditas tertentu seperti bawang putih yang masih belum stabil karena pengaruh impor. Kami bersama tim pengendalian inflasi daerah terus memantau kebutuhan pokok, terjun langsung di beberapa pasar dan sebagai sampel di Pasar Tambun ini," katanya pula.
 
Dedy mengaku sejumlah harga barang pokok seperti beras, bawang merah dan minyak goreng subsidi masih terkendali. Di sisi lain para pedagang mengeluhkan penurunan daya beli masyarakat di pasar tradisional tersebut.
 
"Karena itu kami akan berupaya meningkatkan sektor ekonomi salah satunya dengan pemanfaatan inovasi teknologi digital," katanya lagi.
 
Pemkab Bekasi melalui Dinas Perdagangan di segenap unit pelaksana teknis daerah pasar akan melakukan sosialisasi agar para pedagang juga familiar dengan teknologi digital seperti berjualan secara daring.

Baca juga: 12 pasar tradisional Kabupaten Bekasi layani belanja secara daring
 
"Nantinya penjual bisa antar barang kepada para pelanggan baik melalui aplikasi WhatsApp maupun aplikasi-aplikasi online lain," katanya.
 
Pemkab Bekasi juga terus berupaya menjaga harga bahan kebutuhan pokok tetap stabil dan terpenuhi, salah satunya melalui kerja sama dengan daerah-daerah penghasil guna memastikan pemenuhan kebutuhan masyarakat.
 
"Pasokan barang terus kami pantau dan kami lakukan kerja sama antardaerah. Hari ini kami sudah jalin, seperti beras dengan daerah Subang dan pasokan dari Pasar Induk Cipinang," kata dia pula.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024