Bogor (Antara Megapolitan) - Teknologi informasi dan komunikasi mudah penggunaannya, terutama dalam mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan media elektronik.

Dalam bidang pertanian, teknologi informasi dan komunikasi mampu berperan untuk meningkatkan produktivitas dan pemasaran hasil pertanian.

Gabungan antara teknologi informasi dan komunikasi serta penyuluhan pertanian melahirkan Cyber Extention.

Ketua Tim IPB Cyber Extension, Dr. Ir. Mohamad Solahudin, M.Si , mengatakan komunitas IPB Cyber Extention adalah kerjasama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dengan mitra, tetapi tidak menutup kemungkinan dengan komunitas lainnya, untuk memperluas pengetahuan tentang pertanian di berbagai daerah.

Cyber Extension dapat dijadikan sebagai wadah untuk berdiskusi dan berbagi informasi dari berbagai daerah. Melalui Cyber Extention (Cybex) ini para petani dapat berkomunikasi dengan pakar pakar yang telah bergabung dalam Cybex dari berbagai bidang keahlian (pertanian dalam arti luas).

Sejak resmi didirikan pada awal September 2013, IPB Cybex terus meningkatkan mutu dari segi infrastruktur, database, website, membangun jaringan komunikasi dengan para petani dan penyuluh, serta menetapkan topik-topik prioritas.

Dua tahun berikutnya, 2014-2015, IPB Cybex diarahkan pada agenda pemasaran, perluasan topik, dan pengayaan instrumen (tools) komunikasi. Selanjutnya, tahun 2015 dilaksanakan berbagai agenda kegiatan yang berorientasi pada penguatan kelembagaan di internal host institution dan relasi kelembagaan antara host institution, panel pakar IPB, petani, serta penyuluh.

Tahun 2016, IPB Cybex mempermudah komunikasi antara petani/penyuluh - para pakar dengan meningkatkan pelayanan melalui media sosial dan website. Sejak tahun 2016, IPB Cybex dimanfaatkan oleh seluruh mahasiswa IPB, khususnya peserta IPB Goes to Field (IGTF), Stasiun Lapang Agro Kreatif (SLAK), dan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) ketika terlibat langsung di lapangan bersama petani/penyuluh.

Berkembangnya IPB Cyber Extension dapat mempercepat arus informasi dari pusat ke daerah, sehingga pada tahap selanjutnya dan juga secara simultan, akan dihimpun artikel dari para petani/penyuluh.

Sebelum dimuat atau diunggah, artikel ini diverifikasi terlebih dahulu oleh panel pakar. Bila masuk pertanyaan dari petani/penyuluh atau bahkan dari masyarakat luas maka akan direspon.

Jumlah aktivitas pengguna artikel seperti petani/penyuluh, mahasiswa, ataupun dosen setiap tahunnya mengalami peningkatan. Terdata sejak tahun 2013 aktivitas pengguna mencapai 26 artikel, tahun 2014 mencapai 36 artikel, tahun 2015 sebanyak 50 artikel, dan tahun 2016 sebanyak 65 artikel .

Ir. Julio Adisantoso menjelaskan bahwa arsitektur IPB Cyber Extension bisa melalui website (cybex.ipb.ac.id), TV (greentv.ipb.ac.id), dan radio (agriFM).

Sejak tahun 2015 ruang berdiskusi cyber extention meluas menggunakan Short Message Service (SMS) dan aplikasi WhatsApp. Dalam implementasi seperti ini, lebih memudahkan para petani untuk berkomunikasi dengan pakar dan para petani lainnya.

Komunitas IPB Cyber Extension, bersifat tertutup artinya hanya komunitas yang terdaftar yang bisa melakukan komunikasi dua arah, temu online, dan temu offline. Website IPB Cyber Extension berisi tentang topik, komoditas, berita terkait pertanian dalam arti luas dan dalam website tersebut  terjadi diskusi antara petani dengan petani maupun petani dengan pakar IPB.  (SNY/NM).

Pewarta: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017