Depok, (Antara Megapolitan) - Bidang Riset dan Inovasi Universitas Indonesia mengumpulkan ratusan peneliti dari dalam dan luar negeri di Bali untuk memaparkan ratusan hasil riset dan inovasi telah dipaparkan dalam tiga konferensi yang digelar di Pulau Dewata.

Menurut Wakil Rektor bidang Riset dan Inovasi, Universitas Indonesia Prof. Dr. rer.nat. Rosari Saleh, dalam keterangan tertulisnya, Minggu mengatakan pemaparan hasil-hasil riset di simposium internasional seperti ini penting bagi UI agar bisa selalu memperbaiki kualitas riset. 

"Hal ini juga baik untuk pertukaran ilmu pengetahuan sebagai recharge energi baru bagi para peneliti," jelasnya.

Para peneliti beradu pemaparan dan berdiskusi untuk ratusan penelitian dalam ajang International Symposium on Biomedical Engineering (ISBE) pada 25-26 Juli. International Symposium on Current Progress in Mathematics and Sciences (ISCPMS) tanggal 26-27 Juli. Terakhir, International  Conference on Vocational Higher Education (ICVHE) tangggal 27-29 Juli.

Tiga kegiatan digelar hampir bersamaan, menurut Rosari, bukan hanya memberikan kontribusi pada pengetahuan, tetapi juga berdampak ekonomi dari promosi wisata. 

Universitas Indonesia, menurut Rosari, merasa perlu memfasilitasi lebih banyak kegiatan konferensi  juga simposium internasional yang digelar di dalam negeri karena sarat dengan nilai efisiensi dan nilai strategis promosi wisata dan budaya.

"Bentuk keberpihakan UI terhadap potensi lokal itu harus semakin menguat karena kita adalah perguruan tinggi yang dibayai negara dari uang pajak rakyatnya. Bagaimana kita merancang setiap kegiatan riset dan inovasi itu punya dampak baik terhadap ekonomi kita,” paparnya.

Tahun 2016, Bidang Riset dan Inovasi UI menggelar sedikitnya 23 konferensi dan simposium internasional di Jakarta, Malang, Depok, Bali dan Lombok. Tahun 2017, UI sudah menyusun 37 pertemuan para peneliti kelas internasional atau meningkat lebih dari 60 persen dibanding tahun lalu.

ISBE diprakarsai oleh Pusat Riset Rekayasa Biomedis UI. Menurut Ketua Panitia Penyelenggara, Dr Yudan Whulanza, acara yang diselenggarakan untuk kedua kalinya tersebut bertujuan meningkatkan komunikasi sains, riset, dan teknologi di kalangan mahasiswa, fakultas, dan peneliti di dalam dan luar negeri yang belajar mau pun berkarir di bidang rekayasa biomedis.  

Sementara itu, ISCPMS  menghadirkan sejumlah ilmuwan terkemuka dari Korea, Taiwan, dan Indonesia sebagai keynote speaker.  Kehadiran mereka akan memperlihatkan perkembangan ilmu matematika dan ilmu pengetahuan yang penting bagi semua peneliti dalam mengembangkan bidang mereka dan juga untuk mendukung pengembangan teknologi baru. 

Para pembicara tersebut adalah Prof. Dr. Youngil Lee (Ulsan University Korea), Prof. Horng-Sheng Mii, (National Taiwan Normal University) dan Prof. Dr. Jatna Supriatna (UI).

Simposium selanjutnya adalah ICVHE diselenggarakan oleh Program Pendidikan Vokasi  UI dengan mengangkat tema ‘The Importance on Advancing Vocational Education to Meet Contemporary Labor Demands’. Acara yang diselenggarakan untuk kedua kalinya tersebut menampilkan 87 riset terbaik dari berbagai perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017