Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU terpilih sebagai Rektor Universitas Indonesia (UI) Periode 2024–2029, setelah unggul dalam penghitungan suara dengan memperoleh 18 suara dari total 23 suara.
Pengumuman Rektor UI Terpilih dilaksanakan setelah “Debat Publik Tiga Calon Rektor UI Periode 2024–2029” di Balai Sidang UI Depok, Jawa Barat, Senin.
Dalam pemilihan ini sebanyak 8 suara dimiliki oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang diwakilkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris dan 15 Anggota Majelis Wali Amanat (MWA) UI.
Kelima belas Anggota MWA UI tersebut adalah Dr. (HC) KH Yahya Cholil Staquf; Prof. Dr. Ir. Praswasti PDK Wulan, Dr. (HC) Noni Sri Ayati Purnomo, Dr. Muh. Yusuf Ateh, Dr. Ir. Setia N Miliatia Moemin, Ir. Irfan Setiaputra; Dr. Dany Amrul Ichdan, S.E., M.Sc.
Selanjutnya Prof. Dr. Tri Hayati, Prof. Dr. Amy Yayuk Sri Rahayu, M.Si.; Dr. Enie Novieastari, Prof. Drs. Heru Suhartanto, Prof. Dr. Bambang Wibawarta, S.S., M.A.; Prof. Dr. Budi Frensidy, Tikka Anggraeni, M.Si., CPR; dan Muhammad Zahid Abdullah.
Proses panjang Pemilihan Rektor (Pilrek) UI Periode 2024–2029 telah berlangsung sejak Juli 2024. Pada Debat Publik Tiga Calon Rektor UI, Prof. Heri bersaing dengan dua kandidat lainnya, yaitu Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, K-GEH, MMB (Fakultas Kedokteran) dan Teguh Dartanto, Ph.D. (Fakultas Ekonomi).
Ketiganya mempresentasikan rencana masing-masing terkait pengembangan universitas dan solusi yang ditawarkan untuk menjawab tantangan utama yang akan dihadapi UI ke depannya.
Debat Publik Tiga Calon Rektor UI dibagi dalam dua segmen. Pada Segmen 1, para calon rektor mempresentasikan visi misi dan program kerja, dilanjutkan dengan pertanyaan yang ditanggapi masing-masing calon.
Sementara itu, pada Segmen 2, setiap calon mendapat tiga pertanyaan yang sama dari MWA UI, yang mencakup peran UI sebagai kampus yang inklusif dan menghargai keberagaman, pengembangan UI melalui inovasi dan kreativitas, serta tanggung jawab UI dalam memajukan bangsa dan negara.
Pada kesempatan debat itu, Prof. Heri menyampaikan visi untuk mewujudkan UI menjadi perguruan tinggi dengan kontribusi nasional yang berdampak dan memperoleh pengakuan global bereputasi melalui kolaborasi multidisiplin berbasis produktivitas.
Untuk mencapai hal tersebut, ia akan menjalankan lima strategi utama yang akan diturunkan dalam lima belas program prioritas, Kelima strategi itu yaitu pertama menempatkan inisiatif kewirausahaan sebagai payung strategi yang mampu memberdayakan, kedua peningkatan akses dan kualitas pendidikan, ketiga riset dan inovasi yang berdampak, keempat peningkatan daya kompetitif global, dan kelima transformasi budaya dan tata kelola.
Prof. Heri yang menerima tongkat estafet kepemimpinan ini dalam sambutan usai terpilih menjadi rektor UI mengatakan bahwa untuk memajukan UI, tidak bisa hanya dilakukan oleh Superman, tetapi oleh super team.
Ia menegaskan kita semua, semua stake holder UI, baik yang ada di kampus maupun di luar kampus, mari bersama-sama bergandeng tangan untuk memajukan UI seperti yang dinginkan. Mari kita buat UI berdampak, bereputasi, berkontribusi bagi kejayaan bangsa ini.
UI tidak hanya menjadi universitas terkemuka, tetapi juga universitas penggerak untuk memajukan bangsa Indonesia.
Guru Besar termuda
Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah merupakan Guru Besar Termuda dalam sejarah Fakultas Teknik UI, yang memperoleh gelar Guru Besar saat berusia 37 tahun pada 2013.
Heri Hermansyah lahir pada tanggal 18 Januari 1976 di Sukabumi, Jawa Barat. Usai menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas pada tahun 1994, Heri menjalani pendidikan tinggi dalam bidang Teknik Gas dan Petrokimia di Universitas Indonesia.
Selama berkuliah di Universitas Indonesia, Heri mengikuti sejumlah unit kegiatan mahasiswa seperti Resimen Mahasiswa, Ikatan Mahasiswa Teknik Gas dan Petrokimia, Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) Eka Prasetya UI, dan Pencak Silat Sin Lam Ba.
Heri memperoleh penghargaan sebagai Mahasiswa Terbaik di Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia angkatan 1994 selama tiga tahun berturut-turut dari tahun 1995 hingga 1997 dan mahasiswa berprestasi bidang penalaran Universitas Indonesia pada tahun 1998.Setelah empat tahun, ia lulus pada tahun 1998 dengan gelar Sarjana Teknik.
Saat baru menjabat tiga tahun Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU memiliki prestasi gemilang, yakni meraih peringkat nomor satu se Indonesia dalam program studi Teknik kimia, Teknik arsitektur, Teknik mesin dan Teknik Elektro dalam pemeringkatan QS University by subject di tahun 2024.
Secara global FTUI berhasil naik peringkat dari 335 menjadi 320. Tahun sebelumnya, 2023, secara umum FTUI juga dinobatkan sebagai fakultas Teknik terbaik versi pemeringkatan THE dan WUR yang biasanya dilakukan secara tahunan.
Artinya, Universitas Indonesia memiliki keunggulan yang terbaik dalam pendidikan dan riset keteknikan di Indonesia belakangan ini.
Heru memulai karirnya sebagai dosen di Departemen Teknik Kimia sejak tahun 1999.
Berbekal gelar S2 dan S3 yang didapatkan dari Universitas Tohoku di Jepang sepanjang tahun 2000-2006, Heri memulai karir dan kepemimpinan akademiknya dengan mengepalai sebuah program studi baru di FTUI yang bernama Teknik Bioproses dalam kurun waktu 2008-2014.
Selanjutnya pada periode berikutnya (2014-2016), Heri mulai dipercaya untuk menangani berbagai aspek yang terkait dengan Kerjasama, kemahasiswaan, ventura dan alumni di FTUI.
Berangkat dari capaian dan prestasi dalam level fakultas, nampaknya pimpinan UI memberi kepercayaan kepada Heri untuk memimpin Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat dalam periode berikutnya yakni 2016-2019.
Setelahnya, dalam kurun waktu 2020-2021, Heri diminta oleh pimpinan Kemristekdikti/BRIN dalam mengelola direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual dan juga Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat.
Terakhir, Heri memutuskan untuk kembali ke kampus UI dan melabuhkan pengabdian berikutnya sebagai pimpinan atau Dekan Fakultas Teknik dalam periode 2022-2026.
Dalam prestasi dan capaian akademik sebagai seorang ilmuwan, Heri dikenal memiliki reputasi internasional dengan H-index dalam Google Scholar adalah 24 pada tahun 2024.
Jejaring internasional yang dimiliki oleh Heri juga berkembang yaitu sebagai Vice President Asian Federation of Biothechnology dari tahun 2021 hingga sekarang dan juga berjejaring dengan USAID dalam project SMARTCITY dan SHERA.
Dalam lingkup nasional, Heri juga aktif dalam organisasi profesi seperti Konsorsium Bioteknologi Indonesia.
Dari capaian yang sudah dilakukan di FTUI, Heri berniat mengakselerasikan hal tersebut di Tingkat universitas dengan cara mencalonkan diri sebagai rektor di Universitas Indonesia pada tahun ini.
Atas dasar keyakinan dan kemampuan dalam mengorganisasikan berbagai instrumen manajemen pendidikan tinggi, Heri merasa bahwa UI perlu akselerisasi agar target sebagai universitas kelas dunia dapat segera terwujud.
Di samping itu, Heri juga menekankan bahwa UI harus terus memupuk keunggulan yang dimilikinya dalam berbagai bidang kreatif dan inovasi untuk Pembangunan bangsa Indonesia yang jauh lebih baik ke depan.
Ia menekankan UI harus menjadi mercusuar bagi ilmu pengetahuan, seni, kreatifitas masyarakat, dan menjadi terdepan dalam mendorong peradaban bangsa yang lebih baik.
Pelantikan rektor terpilih UI periode 2024-2029 Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah akan dilaksanakan ada 4 Desember 2024 di Balai Purnomo Kampus UI Depok.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Pengumuman Rektor UI Terpilih dilaksanakan setelah “Debat Publik Tiga Calon Rektor UI Periode 2024–2029” di Balai Sidang UI Depok, Jawa Barat, Senin.
Dalam pemilihan ini sebanyak 8 suara dimiliki oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang diwakilkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris dan 15 Anggota Majelis Wali Amanat (MWA) UI.
Kelima belas Anggota MWA UI tersebut adalah Dr. (HC) KH Yahya Cholil Staquf; Prof. Dr. Ir. Praswasti PDK Wulan, Dr. (HC) Noni Sri Ayati Purnomo, Dr. Muh. Yusuf Ateh, Dr. Ir. Setia N Miliatia Moemin, Ir. Irfan Setiaputra; Dr. Dany Amrul Ichdan, S.E., M.Sc.
Selanjutnya Prof. Dr. Tri Hayati, Prof. Dr. Amy Yayuk Sri Rahayu, M.Si.; Dr. Enie Novieastari, Prof. Drs. Heru Suhartanto, Prof. Dr. Bambang Wibawarta, S.S., M.A.; Prof. Dr. Budi Frensidy, Tikka Anggraeni, M.Si., CPR; dan Muhammad Zahid Abdullah.
Proses panjang Pemilihan Rektor (Pilrek) UI Periode 2024–2029 telah berlangsung sejak Juli 2024. Pada Debat Publik Tiga Calon Rektor UI, Prof. Heri bersaing dengan dua kandidat lainnya, yaitu Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, K-GEH, MMB (Fakultas Kedokteran) dan Teguh Dartanto, Ph.D. (Fakultas Ekonomi).
Ketiganya mempresentasikan rencana masing-masing terkait pengembangan universitas dan solusi yang ditawarkan untuk menjawab tantangan utama yang akan dihadapi UI ke depannya.
Debat Publik Tiga Calon Rektor UI dibagi dalam dua segmen. Pada Segmen 1, para calon rektor mempresentasikan visi misi dan program kerja, dilanjutkan dengan pertanyaan yang ditanggapi masing-masing calon.
Sementara itu, pada Segmen 2, setiap calon mendapat tiga pertanyaan yang sama dari MWA UI, yang mencakup peran UI sebagai kampus yang inklusif dan menghargai keberagaman, pengembangan UI melalui inovasi dan kreativitas, serta tanggung jawab UI dalam memajukan bangsa dan negara.
Pada kesempatan debat itu, Prof. Heri menyampaikan visi untuk mewujudkan UI menjadi perguruan tinggi dengan kontribusi nasional yang berdampak dan memperoleh pengakuan global bereputasi melalui kolaborasi multidisiplin berbasis produktivitas.
Untuk mencapai hal tersebut, ia akan menjalankan lima strategi utama yang akan diturunkan dalam lima belas program prioritas, Kelima strategi itu yaitu pertama menempatkan inisiatif kewirausahaan sebagai payung strategi yang mampu memberdayakan, kedua peningkatan akses dan kualitas pendidikan, ketiga riset dan inovasi yang berdampak, keempat peningkatan daya kompetitif global, dan kelima transformasi budaya dan tata kelola.
Prof. Heri yang menerima tongkat estafet kepemimpinan ini dalam sambutan usai terpilih menjadi rektor UI mengatakan bahwa untuk memajukan UI, tidak bisa hanya dilakukan oleh Superman, tetapi oleh super team.
Ia menegaskan kita semua, semua stake holder UI, baik yang ada di kampus maupun di luar kampus, mari bersama-sama bergandeng tangan untuk memajukan UI seperti yang dinginkan. Mari kita buat UI berdampak, bereputasi, berkontribusi bagi kejayaan bangsa ini.
UI tidak hanya menjadi universitas terkemuka, tetapi juga universitas penggerak untuk memajukan bangsa Indonesia.
Guru Besar termuda
Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah merupakan Guru Besar Termuda dalam sejarah Fakultas Teknik UI, yang memperoleh gelar Guru Besar saat berusia 37 tahun pada 2013.
Heri Hermansyah lahir pada tanggal 18 Januari 1976 di Sukabumi, Jawa Barat. Usai menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas pada tahun 1994, Heri menjalani pendidikan tinggi dalam bidang Teknik Gas dan Petrokimia di Universitas Indonesia.
Selama berkuliah di Universitas Indonesia, Heri mengikuti sejumlah unit kegiatan mahasiswa seperti Resimen Mahasiswa, Ikatan Mahasiswa Teknik Gas dan Petrokimia, Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) Eka Prasetya UI, dan Pencak Silat Sin Lam Ba.
Heri memperoleh penghargaan sebagai Mahasiswa Terbaik di Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia angkatan 1994 selama tiga tahun berturut-turut dari tahun 1995 hingga 1997 dan mahasiswa berprestasi bidang penalaran Universitas Indonesia pada tahun 1998.Setelah empat tahun, ia lulus pada tahun 1998 dengan gelar Sarjana Teknik.
Saat baru menjabat tiga tahun Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU memiliki prestasi gemilang, yakni meraih peringkat nomor satu se Indonesia dalam program studi Teknik kimia, Teknik arsitektur, Teknik mesin dan Teknik Elektro dalam pemeringkatan QS University by subject di tahun 2024.
Secara global FTUI berhasil naik peringkat dari 335 menjadi 320. Tahun sebelumnya, 2023, secara umum FTUI juga dinobatkan sebagai fakultas Teknik terbaik versi pemeringkatan THE dan WUR yang biasanya dilakukan secara tahunan.
Artinya, Universitas Indonesia memiliki keunggulan yang terbaik dalam pendidikan dan riset keteknikan di Indonesia belakangan ini.
Heru memulai karirnya sebagai dosen di Departemen Teknik Kimia sejak tahun 1999.
Berbekal gelar S2 dan S3 yang didapatkan dari Universitas Tohoku di Jepang sepanjang tahun 2000-2006, Heri memulai karir dan kepemimpinan akademiknya dengan mengepalai sebuah program studi baru di FTUI yang bernama Teknik Bioproses dalam kurun waktu 2008-2014.
Selanjutnya pada periode berikutnya (2014-2016), Heri mulai dipercaya untuk menangani berbagai aspek yang terkait dengan Kerjasama, kemahasiswaan, ventura dan alumni di FTUI.
Berangkat dari capaian dan prestasi dalam level fakultas, nampaknya pimpinan UI memberi kepercayaan kepada Heri untuk memimpin Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat dalam periode berikutnya yakni 2016-2019.
Setelahnya, dalam kurun waktu 2020-2021, Heri diminta oleh pimpinan Kemristekdikti/BRIN dalam mengelola direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual dan juga Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat.
Terakhir, Heri memutuskan untuk kembali ke kampus UI dan melabuhkan pengabdian berikutnya sebagai pimpinan atau Dekan Fakultas Teknik dalam periode 2022-2026.
Dalam prestasi dan capaian akademik sebagai seorang ilmuwan, Heri dikenal memiliki reputasi internasional dengan H-index dalam Google Scholar adalah 24 pada tahun 2024.
Jejaring internasional yang dimiliki oleh Heri juga berkembang yaitu sebagai Vice President Asian Federation of Biothechnology dari tahun 2021 hingga sekarang dan juga berjejaring dengan USAID dalam project SMARTCITY dan SHERA.
Dalam lingkup nasional, Heri juga aktif dalam organisasi profesi seperti Konsorsium Bioteknologi Indonesia.
Dari capaian yang sudah dilakukan di FTUI, Heri berniat mengakselerasikan hal tersebut di Tingkat universitas dengan cara mencalonkan diri sebagai rektor di Universitas Indonesia pada tahun ini.
Atas dasar keyakinan dan kemampuan dalam mengorganisasikan berbagai instrumen manajemen pendidikan tinggi, Heri merasa bahwa UI perlu akselerisasi agar target sebagai universitas kelas dunia dapat segera terwujud.
Di samping itu, Heri juga menekankan bahwa UI harus terus memupuk keunggulan yang dimilikinya dalam berbagai bidang kreatif dan inovasi untuk Pembangunan bangsa Indonesia yang jauh lebih baik ke depan.
Ia menekankan UI harus menjadi mercusuar bagi ilmu pengetahuan, seni, kreatifitas masyarakat, dan menjadi terdepan dalam mendorong peradaban bangsa yang lebih baik.
Pelantikan rektor terpilih UI periode 2024-2029 Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah akan dilaksanakan ada 4 Desember 2024 di Balai Purnomo Kampus UI Depok.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024