Depok (Antara Megapolitan) - Muslimah peraih penghargaan di bidang nanoteknologi, Prof Jackie Yi-Ru Ying, menjadi keynote speaker pada International Symposium on Biomedical Engineering (ISBE).

"Simposium ini menjadi salah satu cara untuk memperkuat agenda biomedis di Indonesia dengan hubungan internasional," kata Ketua Panitia Penyelenggara, Dr Yudan Whulanza dalam keterangan tertulisnya, Kamis.

Symposium merupakan acara tahunan yang diprakarsai oleh Research Center for Biomedical Engineering Pusat Teknik Biomedis Fakultas Teknik Universitas Indonesia (RCBE-FTUI).

Jackie yang merupakan Direktur Eksekutif Institute of Bioengineering and Nanotechnology (IBN) adalah peraih gelar professor di usia 35 tahun. 

Ia meraih gelar tersebut dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan tercatat sebagai salah satu professor termuda di sana. IBN sendiri merupakan salah satu lembaga riset milik pemerintah yang bertujuan merealisasikan ambisi Singapura untuk menjadikan bidang ilmu biomedis sebagai pilar baru ekonomi negara. 

Di bawah doktor teknik kimia dari Princeton tersebut, IBN telah meraih lebih dari 505 hak paten.

Muslimah kelahiran Taipei ini telah mempublikasikan lebih dari 300 publikasi dan memiliki 70 paten. Jackie sering diberi penghargaan atas dedikasinya. Pada bulan Desember 2015, dia menerima penghargaan dari Mustafa Science and Technology Foundation. 

Jackie dianugerahi penghargaan ‘Prestasi Ilmiah Teratas’ atas kontribusi dan pencapaian ilmiah dan teknologi yang luar biasa terhadap sintesis bahan dan sistem berstruktur nano.

Jackie juga masuk ke dalam daftar ‘500 Muslim yang Paling Berpengaruh’ yang dirilis oleh Muslim 500, selama lima tahun berturut-turut pada tahun 2012-2016. 

Sebagai seorang muslimah, ia sangat aktif di komunitas Islam. Jackie merupakan salah satu mentor di Mendaki’s Project Protégé. Jackie membimbing dan mendorong para remaja Muslim untuk mendalami sains seperti dirinya.

Pada simposium ini Jackie berbicara mengenai ‘Nanostructured Materials for Green Chemistry and Energy Applications’. 

Menurut Yudan Whulanza, acara yang diselenggarakan untuk kedua kalinya tersebut bertujuan meningkatkan komunikasi sains, riset, dan teknologi di kalangan mahasiswa, fakultas, dan peneliti di dalam dan luar negeri yang belajar mau pun berkarir di bidang teknik biomedis.
 
Saat ini, muncul berbagai penemuan maupun penelitian di bidang teknik medis yang berasal dari lembaga pendidikan tinggi dan lembaga penelitian. Sayangnya masih kurang koordinasi yang dapat mengarah pada hasil yang lebih spesifik, antara kedua lembaga tersebut. 

"UI berupaya mengakodomasi hubungan keduanya dengan melaksanakan simposium sebagai ajang untuk melakukan diskusi dan kolaborasi positif di antara semua peneliti biomedis," jelasnya.

Menurut Yudan, prosiding dan makalah terpilih akan diajukan ke Proceeding Publisher AIP terkemuka dan jurnal terakreditasi internasional di bidang Teknik Biomedis.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017