Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan meyakini layanan Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN berjalan lebih optimal di Kabupaten Bogor setelah daerah tersebut menyandang predikat Universal Health Coverage (UHC).
Direktur Kepesertaan BPJS Kesehatan David Bangun di Cibinong, Kamis, mengungkapkan dengan tercapainya UHC di Kabupaten Bogor maka hampir seluruh penduduk tepatnya 97,48 persen masyarakat di daerah tersebut telah memiliki jaminan kesehatan yang bisa diakses dengan mudah dan cepat.
Menurut dia, terdapat peran serta dari para stakeholder untuk mempertahankan predikat UHC dan meningkatkan jumlah kepesertaan aktif. Ia meyakini UHC tidak lepas dari peran serta dan kerja keras para pemangku kepentingan yaitu Pemerintah Kabupaten Bogor termasuk organisasi perangkat daerah (OPD) di dalamnya.
"Kami sangat mengapresiasi segala upaya dari Pemerintah Kabupaten Bogor dalam mewujudkan UHC. Kami masih memerlukan dukungan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan jumlah kepesertaan JKN agar penduduk semakin terlindungi jaminan kesehatannya,” kata David.
Baca juga: BPJS Kesehatan catat ada sejuta peserta JKN di Bogor nunggak iuran
Hingga 1 Juni 2024 kepesertaan JKN di Kabupaten Bogor mencapai 5.356.786 jiwa dari total 5.495.372 penduduk atau 97,48 persen.
David juga menjelaskan dalam rangka memberi kemudahan kepada peserta, BPJS Kesehatan juga terus memberikan inovasi kemudahan dalam mengakses layanan Program JKN.
Beberapa kemudahan pelayanan di antaranya, Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), pendaftaran tatap muka di kantor BPJS Kesehatan, Care Center 24 jam yaitu 165, kemudian Aplikasi Mobile JKN sebagai solusi paripurna memberikan kemudahan peserta untuk mengakses layanan kesehatan.
Baca juga: Pemkab Bogor raih penghargaan Universal Health Coverage
Saat ini peserta JKN dapat mengakses layanan kesehatan di fasilitas kesehatan hanya dengan menggunakan KTP/NIK elektronik atau KIS Digital pada Aplikasi Mobile JKN.
“Selain itu, untuk meningkatkan kualitas layanan di fasilitas kesehatan, BPJS Kesehatan juga menyiapkan layanan antrean online, dashboard tempat tidur, i-Care JKN (Integrasi Medical Record JKN) dan lainnya. Semua ini sebagai bentuk komitmen BPJS Kesehatan dalam meningkatkan kualitas layanan kepada peserta,” papar David.
Sementara Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu menyebutkan pencapaian UHC merupakan wujud nyata komitmen dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Bogor melalui jaminan kesehatan yang pasti.
Baca juga: BPJS Kesehatan bersama Pemkab Bogor jamin layanan kesehatan saat libur Lebaran
Asmawa juga meyakini keberhasilan pencapaian UHC ini merupakan buah hasil sinergi yang kuat antar semua pihak baik pemerintah, swasta, BPJS Kesehatan dan masyarakat luas yang telah membangun pondasi yang kokoh.
“Bahwa pencapaian UHC pada program JKN di Kabupaten Bogor sebagai kabupaten dengan penduduk terbesar di Indonesia adalah prestasi bersama serta merupakan pencapaian yang membanggakan serta sebagai bentuk kepedulian dan perhatian nyata Pemerintah Kabupaten Bogor kepada masyarakatnya,” ujar Asmawa.
Menurut dia, dengan tercapainya UHC maka setiap warga Kabupaten Bogor memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang bermutu. Selain itu, masyarakat miskin dan tidak mampu di Kabupaten Bogor tidak perlu khawatir lagi apabila sakit terkendala masalah pembiayaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Direktur Kepesertaan BPJS Kesehatan David Bangun di Cibinong, Kamis, mengungkapkan dengan tercapainya UHC di Kabupaten Bogor maka hampir seluruh penduduk tepatnya 97,48 persen masyarakat di daerah tersebut telah memiliki jaminan kesehatan yang bisa diakses dengan mudah dan cepat.
Menurut dia, terdapat peran serta dari para stakeholder untuk mempertahankan predikat UHC dan meningkatkan jumlah kepesertaan aktif. Ia meyakini UHC tidak lepas dari peran serta dan kerja keras para pemangku kepentingan yaitu Pemerintah Kabupaten Bogor termasuk organisasi perangkat daerah (OPD) di dalamnya.
"Kami sangat mengapresiasi segala upaya dari Pemerintah Kabupaten Bogor dalam mewujudkan UHC. Kami masih memerlukan dukungan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan jumlah kepesertaan JKN agar penduduk semakin terlindungi jaminan kesehatannya,” kata David.
Baca juga: BPJS Kesehatan catat ada sejuta peserta JKN di Bogor nunggak iuran
Hingga 1 Juni 2024 kepesertaan JKN di Kabupaten Bogor mencapai 5.356.786 jiwa dari total 5.495.372 penduduk atau 97,48 persen.
David juga menjelaskan dalam rangka memberi kemudahan kepada peserta, BPJS Kesehatan juga terus memberikan inovasi kemudahan dalam mengakses layanan Program JKN.
Beberapa kemudahan pelayanan di antaranya, Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), pendaftaran tatap muka di kantor BPJS Kesehatan, Care Center 24 jam yaitu 165, kemudian Aplikasi Mobile JKN sebagai solusi paripurna memberikan kemudahan peserta untuk mengakses layanan kesehatan.
Baca juga: Pemkab Bogor raih penghargaan Universal Health Coverage
Saat ini peserta JKN dapat mengakses layanan kesehatan di fasilitas kesehatan hanya dengan menggunakan KTP/NIK elektronik atau KIS Digital pada Aplikasi Mobile JKN.
“Selain itu, untuk meningkatkan kualitas layanan di fasilitas kesehatan, BPJS Kesehatan juga menyiapkan layanan antrean online, dashboard tempat tidur, i-Care JKN (Integrasi Medical Record JKN) dan lainnya. Semua ini sebagai bentuk komitmen BPJS Kesehatan dalam meningkatkan kualitas layanan kepada peserta,” papar David.
Sementara Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu menyebutkan pencapaian UHC merupakan wujud nyata komitmen dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Bogor melalui jaminan kesehatan yang pasti.
Baca juga: BPJS Kesehatan bersama Pemkab Bogor jamin layanan kesehatan saat libur Lebaran
Asmawa juga meyakini keberhasilan pencapaian UHC ini merupakan buah hasil sinergi yang kuat antar semua pihak baik pemerintah, swasta, BPJS Kesehatan dan masyarakat luas yang telah membangun pondasi yang kokoh.
“Bahwa pencapaian UHC pada program JKN di Kabupaten Bogor sebagai kabupaten dengan penduduk terbesar di Indonesia adalah prestasi bersama serta merupakan pencapaian yang membanggakan serta sebagai bentuk kepedulian dan perhatian nyata Pemerintah Kabupaten Bogor kepada masyarakatnya,” ujar Asmawa.
Menurut dia, dengan tercapainya UHC maka setiap warga Kabupaten Bogor memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang bermutu. Selain itu, masyarakat miskin dan tidak mampu di Kabupaten Bogor tidak perlu khawatir lagi apabila sakit terkendala masalah pembiayaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024