Bogor (Antara Megapolitan) - Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat, memasifkan sosialisasi tentang imunisasi campak dan rubella ke sejumlah pihak terkait dan pemangku kepentingan dalam rangka menyukseskaan program nasional tersebut.

Sosialisasi imunisasi campak dan rubella juga disampaikan secara khusus dalam "briefing staff" yang dipimpin Sekdakot Bogor Ade Sarip Hidayat di Balai Kota Bogor, Selasa.

"Sosialisasi sudah dimulai sejak awal Juli lalu, kami menyasar semua pihak, mulai dari PKK, aparatur pemerintahan, tenaga kesehatan hingga Dinas Pendidikan," kata Kepala Seksi P2M Dinas Kesehatan Kota Bogor dr Lindawati.

Linda mengatakan, upaya sosialisasi telah memasuki tahapan akhir yakni kepada Dinas Pendidikan yang akan mengkoordinaskan kelancaran kegiatan imunisasi campak dan rubella di tingkat sekolah.

"Imunisasi campak dan rubella ini diperuntukkan bagi anak-anak dari usia 9 bulan sampai 15 tahun," katanya.

Ia menjelaskan, imunisasi campak dan rubella ini menyuntikkan vaksinasi MR dalam rangka melindungi anak-anak dari penyakit Campak dan Rubella yang dapat menyebakan cacat dan kematian.

Kegiatan imunisasi akan dilaksanakan di bulan Agustus di sekolah-sekolah dan September di Posyandu. Ada 257.276 anak usia 9 bulan sampai 15 tahun yang menjadi sasaran imunisasi Campak dan Rubella tingkat Kota Bogor.

"Pemberian imunisasi dalam bentuk vaksin MR ini dilakukan dengan cara suntik, sehingga petugas yang melaksanakannya benar-benar sudah tersertifikasi," kata Linda.

Terkait penyakit Campak dan Rubella, Linda menjelaskan, kedua penyakit tersebut adalah penyakit infeksi menular melalui saluran nafas yang disebabkan oleh virus.

Anak atau orang dewasa yang belum pernah mendapatkan imunisasi Campak dan Rubella, atau yang belum pernah mengalami penyakit yang beresiko tinggi tertular.

"Campak dapat menyebabkan komplikasi serius seperti diare, radang paru (pneumonia), radang otak, kebutaan, gizi buruk bahkan kematian," katanya.

Sedangkan Rubella, lanjutnya, biasanya berupa penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecatatan pada bayi yang dilahirkan.

"Sosialisasi ini kami masifkan agar orang tua, guru, atau sekolah, para lurah memastikan anak-anak di lingkungannya sudah diimunisasi campak dan rubella," kata Linda.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah menambahkan, imunisasi campak dan rubela dalam rangka program Pemerintah Indonesia di tahun 2020 eliminasi campak dan kendalikan kasus Rubella.

"Maka itu dilakukan imunisasi massal, dan gratis pada Agustus dan September," kata Rubaeah.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017