Depok, (Antara Megapolitan) - Pembangunan infrastruktur yang saat ini gencar dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok Jawa Barat tentunya bisa mendongkrak perekonomian warga setempat.

"Kalau infrastruktur bagus maka aktivitas perekonomian lancar, tentu nantinya masyarakat juga yang diuntungkan," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Depok Hardiono di Depok, Sabtu.

Ia mengatakan pembangunan dua tol yaitu Cinere-Jagorawi (Cijago) dan juga Depok-Antasari (Desari) yang sedang berjalan di Kota berikon belimbing ini, juga diharapkan bisa mengurai kemacetan yang selama ini terjadi di Kota Depok terutama di Jalam Margonda yang merupakan jalan utama di kota tersebut.

"Jalan tol tentunya bisa menjadi salah satu solusi kemacetan yang ada di Kota Depok," ujarnya.

Hardiono mengakui untuk pembangunan infrastruktur jalan diperlukan biaya yang tidak sedikit, untuk itu pihaknya mengharapkan bantuan dari pemerintah pusat untuk mempercepat proses pembangunan jalan tersebut.

"Dana dari APBD terbatas untuk itu perlu bantuan dari pemerintah pusat," harapnya.

Dikatakannya pembangunan jalan tembus Margonda hingga Cinere yang berada disisi tol Cijago diharapkan dapat bisa segera terealisasi. "Kajian untuk membangun jalan baru tersebut sudah kita lakukan," katanya.

Begitu juga dengan pembangunan flyover Margonda, Dewi Sartika dan Siliwangi (Markaswangi) sebagai salah satu upaya untuk mengatasi kemacetan diwilayah tersebut.

"Kajian pembangunan flyover Markaswangi juga telah dilaksanakan baik itu aspek sosial budaya dan juga amdal," katanya.

Ia mengatakan kemacetan yang panjang kerap terjadi diperlintasan kereta rel listrik, sehingga membahayakan para pengguna kendaraan yang melintas tersebut. Kemacetan semakin parah ketika hari Sabtu dan Minggu.

Jalan layang bertingkat ini diproyeksikan dapat mengurangi kemacetan pada simpang Margonda Siliwangi Kartini, menghilangkan persilangan dengan rel KA Jakarta-Bogor yang sekaligus meniadakan antrian kendaraan akibat buka/tutup perlintasan KA, mengurangi kemacetan pada simpang Sengon (Nusantara Raya Sawangan Dewi Sartika Pitara), dan mengurangi kemacetan pada simpang Raya Sawangan Tanah Baru.

Kemacetan yang sering terjadi tersebut tentunya bisa mengambat pertumbuhan ekonomi serta mengurangi kenyamanan hidup penduduk Kota Depok. Untuk itu perlu solusi salah satunya dengan meningkatkan kapasitas jalan yanga ada.

Rencana pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) juga akan membawa dampak terhadap arus lalu lintas diwilayah sekitarnya, untuk itu perlu peningkatan kapasitas jalan.

"Volume kendaraan yang melintas tentunya akan meningkat," katanya.

Lebih lanjut Hardiono mengatakan pemerintah kota juga berkomitmen untuk membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru dibeberapa wilayah seperti Sawangan, Cimanggis, Tapos, Cipayung dan juga Citayam.

"Dengan adanya pusat ekonomi baru maka warga sekitar tak perlu lagi datang kepusat kota," katanya.

Sementara itu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok, memang berkomitmen untuk terus berupaya membenahi jalan-jalan yang rusak. Ini juga merupakan upaya untuk mewujudkan visi Kota Depok yaitu unggul, nyaman dan religius.

Pembangunan infrastruktur dilakukan agar warga dan investor nyaman. Namun, untuk perbaikannya, koordinasi dengan pemerintah pusat tetap dilakukan.

Ada pula peningkatan kapasitas jalan lainnya yaitu pelebaran jalan sepanjang tiga meter ke kanan dan ke kiri di jalur Cinere, Tapos, dan Sawangan. Hal ini bertujuan untuk mengurai kemacetan di beberapa titik menuju jalur Margonda.

Selain itu, kata dia, pihaknya sedang merencanakan penambahan kapasitas jalan tembus untuk menambah daya dukung jalan alternatif, hal ini dilakukan sebagai solusi dari persoalan kemacetan yang mendapat perhatian untuk dilakukan pembenahan.

"Nanti kita juga akan buat jalan tembus ke Cinere, sebagai jalan pendamping Tol Cijago. Mudah-mudahan dapat segera terealisasi," kata Kepala Dinas PUPR, Manto.

Dikatakannya, tidak semua rencana dapat berjalan dengan mulus. Rencana pelebaran jalan di Jalan Raden Saleh dan Simpangan Depok misalnya, itu cukup serius digarap Pemkot Depok. Namun, saat akan dibebaskan warga selalu meminta harga tinggi.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017