Depok, (Antara Megapolitan) - Mahasiswa seharusnya dapat memberikan perlindungan terhadap anak berkebutuhan khusus bukan melakukan perundungan terhadapnya yang bisa membuat dampak negatif mental seseorang.
"Mahasiswa seharusnya sudah bisa membangun pribadi yang lebih baik terhadap diri sendiri dan sesamanya," kata warga Depok, Binar ketika diminta tanggapannya atas kejadian terhadap mahasiswa berkebutuhan khusus di Universitas Gunadarma di Depok, Kamis.
Binar berharap pihak kampus bisa memberikan tambahan mata kuliah kewarganeraan agar mahasiswa dapat saling menghargai satu sama lain.
Video yang sedang viral mengenai kasus perundungan beberapa hari ini terjadi di Universitas Gunadarma Depok, Jawa Barat, menjadi sorotan banyak orang terutama kalangan mahasiswa.
Sementara itu salah seorang mahasiswa Universitas Brawijaya, Raka (23), menilai dengan teknologi yang canggih saat ini, kasus tindakan perundungan sudah menjadi fenomena yang lumrah dan seakan-akan hal itu membudaya. Bisa dikatakan ketidakadilan yang dibiasakan bagi mahasiswa berkebutuhan khusus.
"Walaupun sanksi skorsing yang diberikan pihak kampus termasuk ringan seharusnya sudah dapat memberikan efek jera terhadap pelaku perundungan ini," ujarnya.
Ia mengatakan kasus perundungan seakan menjadi terbiasa untuk dilakukan dimulai dari hal buruk berskala kecil sampai lanjut keskala yang lebih luas.
Pihak kampus juga sudah menindak lanjuti peristiwa ini dengan membuat aturan khusus tentang anak berkebutuhan khusus dan juga telah dibuat aplikasi pelaporan perundungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017