Elektabilitas calon bupati Purwakarta Saeful Bahri Binzen melesat meninggalkan kompetitor utamanya petahana, Anne Ratna Mustika, sesuai dengan analisis hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network Denny JA.

Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI, Toto Izul Fatah, di Purwakarta, Rabu mengatakan bahwa sesuai dengan analisa hasil survei terbarunya, jika tak ada tsunami politik, Binzen yang berpasangan dengan Abang Ijo Hapidin berpotensi memenangkan kontestasi pada Pilkada Purwakarta 27 November 2024.

Ia menyampaikan, survei terbaru dilakukan pada 3-7 September 2024, menggunakan metode standar multistage random sampling. Sedangkan jumlah responden 440 melalui wawancara tatap muka dan dengan margin of error 4,8 persen. 

Menurut dia, elektabilitas Om Zen ini tergolong fenomenal. Sebab dari survei tiga bulan sebelumnya (Juni 2024), Binzen yang masih 27,7 persen di bawah Anne Ratna Mustika dengan 32,7 persen. Selanjutnya, kini melesat ke posisi 46,1 persen. Sementara, Anne Ratna yang sebelumnya memimpin mengalami terjun bebas ke posisi 29,3 persen.

Toto mengatakan, dalam simulasi pasangan pun, Binzen-Abang Ijo meraih elektabilitas 53,4 persen, meninggalkan jauh seluruh pasangan calon lainnya. Termasuk, Anne Ratna Mustika-Budi Hermawan yang merosot ke  25,2 persen.

Sementara pasangan lainnya, Yadi Rusmayadi-Pipin Sopian (15,2 persen), dan Zainal Arifin-Sona Maulida (4,1persen). 

“Dari data terbaru LSI Denny JA itu, saya harus sampaikan, jika tak ada tsunami politik, pasangan Binzen-Abang Ijo yang potensial  memenangkan kontestasi pada Pilkada Purwakarta," kata dia. 

Menurut dia, peluang duet Binzen-Abang Ijo ini sangat besar karena memiliki tren naik dari survei sebelumnya. Sebaliknya, kompetitor utamanya, pasangan Anne Ratna-Budi Hermawan punya tren menurun. 

Dari pengalaman selama ini, kata Toto, calon yang memiliki elektabilitas dengan tren turun, biasanya akan terus menurun.

Tidak mudah buat kandidat yang punya tren turun untuk rebound. Ini sama seperti terjadi pada Ganjar  Pranowo di Pilpres. Dari sebelumnya memimpin di atas Prabowo, tapi berikutnya turun dan terus menurun sampai ke 16 persen-an.

"Perlu kerja ekstra agar pasangan Anne-Budi bisa rebound,” katanya.

Toto mengatakan, di antara hal yang membuat elektabilitas duet Binzen-Abang Ijo melesat, sesuai analisis kualitatif yang dilakukan LSI Denny JA, setidaknya itu diakibatkan tiga faktor yang mempengaruhinya. 

Pertama,  karena ada pergerakan masif yang dilakukan pasangan Binzen-Abang Ijo lewat aneka program turun ke masyarakat. Kedua, karena faktor kekuatan personal figur Binzen yang dipersepsi sederhana, peduli dan merakyat. Ketiga, ada faktor pengaruh dukungan Dedi Mulyadi kepada Binzen-Abang Ijo.

“Sulit untuk dibantah bahwa dukungan total kang Dedi Mulyadi kepada Binzen itu sangat berpengaruh, apalagi, seperti tergambar dari aneka atribut ruang publik, kang Dedi selalu tampil di belakang Binzen," katanya.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024