Muhammad Zul Ilmi sukses memboyong medali emas untuk Aceh dari cabang angkat besi kelas 96 kilogram putra pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara 2024 di GOR Seramoe, Banda Aceh, Sabtu.
Raihan medali emas ini menjadi semakin istimewa, karena didapatkan bertepatan dengan hari kelahiran pemuda asal Banda Aceh tersebut. Pada Sabtu ini, ia tepat merayakan ulang tahun ke-28nya.
Kegembiraan Zul Ilmi pun semakin lengkap, sebab keluarga tercintanya memberikan dukungan saat ia bertanding, serta langsung menemuinya setelah jumpa pers purna pertandingan.
“Ini jadi kado saya juga,” kata Zul Ilmi saat ditemui di GOR Seramoe.
Baca juga: Momentum emas promosikan UMKM dan membumikan pembayaran digital di PON XXI
Baca juga: Kembang api bakal hiasi langit ibu kota provinsi Aceh saat pembukaan PON XXI Aceh-Sumut
Bagi tim Aceh, medali yang disumbangkan Zul Ilmi merupakan medali emas kedua dari cabang angkat besi setelah pada Jumat (6/9), Bambang Wijaya menyumbang medali emas dari kelas 81 kilogram putra.
Namun selain bergembira atas raihan medali emas dan perayaan hari kelahiran, Zul Ilmi memiliki pengalaman mendebarkan sebelum bertanding.
Ia bercerita bahwa dua hari sebelum bertanding, dirinya mengalami masalah mati listrik saat sedang berada di tempat penginapan.
“Kami tuan rumah dititipkan di Bapelkes (Balai Pelatihan Kesehatan Aceh), bukan hotel. Jadi saya pulang Jumatan, lampunya masih hidup, kemudian saya naik lift. Pas mau sampai (lantai tujuan), mati lampu. Saya sendirian. Panik. Aduh. Istighfar saja. Habis itu minta tolong baru dibukain, untungnya saya tidak berpikiran buruk-buruk,” ucapnya.
Baca juga: Ini jadwal Lengkap PON XXI Wilayah Sumut 7 September, perebutan 7 emas
“Setelah itu minta tolong, baru dia (petugas) naik ke atas. Saya pikir emang sudah jatuh lah. Itu deg-degan banget. Ada tiga menit di lift mati. Trauma sekali. Hari ini penonton deg-degan kan, kemarin saya,” tambahnya sambil tertawa.
Perihal pertandingannya pada hari ini, posisi Zul Ilmi yang telah dua kali tampil di SEA Games itu sempat terancam saat pesaingnya, Andianto Gulo, menaikkan beban angkatan clean and jerk sampai 192 kilogram pada percobaan terakhirnya. Seandainya Andianto berhasil mengangkat beban itu, Zul Ilmi akan turun ke posisi kedua.
Namun Andianto gagal mengangkatnya dan bahkan sampai terjungkal saat berusaha mengangkat.
“Kalau itu tidak (cemas akan terkejar) sih. Saya tahu rekor dia. Jauh dari rekor dia. Saya pernah lihat dia angkat 180 (kilogram), ini tidak mungkin nih,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Raihan medali emas ini menjadi semakin istimewa, karena didapatkan bertepatan dengan hari kelahiran pemuda asal Banda Aceh tersebut. Pada Sabtu ini, ia tepat merayakan ulang tahun ke-28nya.
Kegembiraan Zul Ilmi pun semakin lengkap, sebab keluarga tercintanya memberikan dukungan saat ia bertanding, serta langsung menemuinya setelah jumpa pers purna pertandingan.
“Ini jadi kado saya juga,” kata Zul Ilmi saat ditemui di GOR Seramoe.
Baca juga: Momentum emas promosikan UMKM dan membumikan pembayaran digital di PON XXI
Baca juga: Kembang api bakal hiasi langit ibu kota provinsi Aceh saat pembukaan PON XXI Aceh-Sumut
Bagi tim Aceh, medali yang disumbangkan Zul Ilmi merupakan medali emas kedua dari cabang angkat besi setelah pada Jumat (6/9), Bambang Wijaya menyumbang medali emas dari kelas 81 kilogram putra.
Namun selain bergembira atas raihan medali emas dan perayaan hari kelahiran, Zul Ilmi memiliki pengalaman mendebarkan sebelum bertanding.
Ia bercerita bahwa dua hari sebelum bertanding, dirinya mengalami masalah mati listrik saat sedang berada di tempat penginapan.
“Kami tuan rumah dititipkan di Bapelkes (Balai Pelatihan Kesehatan Aceh), bukan hotel. Jadi saya pulang Jumatan, lampunya masih hidup, kemudian saya naik lift. Pas mau sampai (lantai tujuan), mati lampu. Saya sendirian. Panik. Aduh. Istighfar saja. Habis itu minta tolong baru dibukain, untungnya saya tidak berpikiran buruk-buruk,” ucapnya.
Baca juga: Ini jadwal Lengkap PON XXI Wilayah Sumut 7 September, perebutan 7 emas
“Setelah itu minta tolong, baru dia (petugas) naik ke atas. Saya pikir emang sudah jatuh lah. Itu deg-degan banget. Ada tiga menit di lift mati. Trauma sekali. Hari ini penonton deg-degan kan, kemarin saya,” tambahnya sambil tertawa.
Perihal pertandingannya pada hari ini, posisi Zul Ilmi yang telah dua kali tampil di SEA Games itu sempat terancam saat pesaingnya, Andianto Gulo, menaikkan beban angkatan clean and jerk sampai 192 kilogram pada percobaan terakhirnya. Seandainya Andianto berhasil mengangkat beban itu, Zul Ilmi akan turun ke posisi kedua.
Namun Andianto gagal mengangkatnya dan bahkan sampai terjungkal saat berusaha mengangkat.
“Kalau itu tidak (cemas akan terkejar) sih. Saya tahu rekor dia. Jauh dari rekor dia. Saya pernah lihat dia angkat 180 (kilogram), ini tidak mungkin nih,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024