Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat siap menyalurkan air bersih ke sejumlah desa yang terdampak bencana kekeringan imbas dari kemarau dan tidak adanya hujan dalam beberapa pekan terakhir di hampir seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi.
"Sudah ada beberapa desa yang mengajukan permohonan untuk penyaluran air bersih. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk penanggulangan krisis air bersih saat kemarau," kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena di Sukabumi, Jumat.
Penanggulangan krisis air bersih dengan menyalurkan air ini sifatnya hanya sementara untuk meringankan penderitaan warga yang di sekitar tempat tinggal mereka sudah kesulitan mendapatkan air bersih.
Baca juga: Desa di utara Sukabumi mulai mengalami kesulitan air bersih
Baca juga: BPBD Sukabumi gandeng sejumlah instansi bersiaga hadapi kekeringan
Adapun yang sudah mengajukan permohonan penyaluran air bersih yaitu Desa Cisaat di Kecamatan Cisaat, Desa Nyangkowek di Kecamatan Cicurug, Desa Parakanlima di Kecamatan Cikembar, dan Desa Pabuaran di Kecamatan Pabuaran.
Menurut Deden, penyaluran air bersih tersebut sudah diagendakan pada pekan depan. Sampai saat ini desa yang mulai mengalami krisis air bersih tersebar di wilayah selatan dan utara Kabupaten Sukabumi.
Untuk mengadakan dan menyalurkan air bersih BPBD telah berkoordinasi dengan pihak lainnya seperti perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK), Palang Merah Indonesia (PMI), serta Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Jaya Mandiri (TJM) dan Dinas Sosial.
Baca juga: BPBD Kabupaten Sukabumi tetapkan status siaga kekeringan seiring musim kemarau
Koordinasi ini bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan penyaluran air bersih. Selain itu, ada beberapa perusahaan swasta yang menyatakan siap membantu pengadaan air bersih untuk disalurkan kepada warga serta armada seperti truk tangki pun sudah disiapkan.
BPBD sendiri memiliki tiga unit truk tangki, namun hanya dua yang akan digunakan karena satu unit lainnya belum bisa digunakan karena dipakai untuk disinfektan saat pandemi COVID-19 sehingga harus dilakukan sterilisasi.
Truk tangki BPBD digunakan untuk melayani wilayah selatan, sementara wilayah utara dilayani oleh Dinsos, PDAM maupun PMI Kabupaten Sukabumi. Pihaknya pun sudah berbagi zona penyaluran air bersih agar dalam pelaksanaan bisa efektif.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Sudah ada beberapa desa yang mengajukan permohonan untuk penyaluran air bersih. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk penanggulangan krisis air bersih saat kemarau," kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena di Sukabumi, Jumat.
Penanggulangan krisis air bersih dengan menyalurkan air ini sifatnya hanya sementara untuk meringankan penderitaan warga yang di sekitar tempat tinggal mereka sudah kesulitan mendapatkan air bersih.
Baca juga: Desa di utara Sukabumi mulai mengalami kesulitan air bersih
Baca juga: BPBD Sukabumi gandeng sejumlah instansi bersiaga hadapi kekeringan
Adapun yang sudah mengajukan permohonan penyaluran air bersih yaitu Desa Cisaat di Kecamatan Cisaat, Desa Nyangkowek di Kecamatan Cicurug, Desa Parakanlima di Kecamatan Cikembar, dan Desa Pabuaran di Kecamatan Pabuaran.
Menurut Deden, penyaluran air bersih tersebut sudah diagendakan pada pekan depan. Sampai saat ini desa yang mulai mengalami krisis air bersih tersebar di wilayah selatan dan utara Kabupaten Sukabumi.
Untuk mengadakan dan menyalurkan air bersih BPBD telah berkoordinasi dengan pihak lainnya seperti perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK), Palang Merah Indonesia (PMI), serta Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Jaya Mandiri (TJM) dan Dinas Sosial.
Baca juga: BPBD Kabupaten Sukabumi tetapkan status siaga kekeringan seiring musim kemarau
Koordinasi ini bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan penyaluran air bersih. Selain itu, ada beberapa perusahaan swasta yang menyatakan siap membantu pengadaan air bersih untuk disalurkan kepada warga serta armada seperti truk tangki pun sudah disiapkan.
BPBD sendiri memiliki tiga unit truk tangki, namun hanya dua yang akan digunakan karena satu unit lainnya belum bisa digunakan karena dipakai untuk disinfektan saat pandemi COVID-19 sehingga harus dilakukan sterilisasi.
Truk tangki BPBD digunakan untuk melayani wilayah selatan, sementara wilayah utara dilayani oleh Dinsos, PDAM maupun PMI Kabupaten Sukabumi. Pihaknya pun sudah berbagi zona penyaluran air bersih agar dalam pelaksanaan bisa efektif.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024