Sistem keamanan informasi Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat meraih predikat TOP #50 Tim Cyber Drill Test: Skenario Web Defacement Peringkat ke-5 dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia.
"Alhamdulillah, berkat kerja keras seluruh jajaran, khususnya Bidang Keamanan Informasi dan Persandian Diskominfo Purwakarta masuk TOP #50 Tim Cyber Drill Test, di urutan kelima dari BSSN," kata Kepala Diskominfo Purwakarta, Rudi Hartono, di Purwakarta, Kamis.
Computer Security Incident Response Team (PurwakartaKab-CSIRT), sistem keamanan informasi Pemkab Purwakarta hadir atas dasar Keputusan Bupati Purwakarta Nomor: 491.05/Kep.438-Diskominfo/2022 tentang Pembentukan Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer Pemkab Purwakarta.
Menurut Rudi, CSIRT adalah sebuah tim yang dibentuk untuk merespons insiden keamanan komputer secara cepat dan efektif.
"Dalam konteks optimalisasi keamanan informasi di lingkungan Pemkab Purwakarta, CSIRT memiliki peran yang sangat penting. CSIRT dapat membantu optimalisasi keamanan informasi di lingkungan Pemkab Purwakarta," katanya.
Sistem ini juga bertugas untuk memantau sistem dan jaringan secara terus-menerus, guna mendeteksi ancaman atau insiden keamanan informasi sedini mungkin.
Dengan adanya tim ini, kata dia, insiden seperti serangan siber, kebocoran data, atau upaya peretasan dapat terdeteksi lebih cepat, sehingga langkah mitigasi bisa segera diambil.
"Ketika insiden keamanan terjadi, CSIRT bertanggung jawab untuk merespons secara cepat dan tepat. Respons cepat ini dapat membantu meminimalisasi dampak dari insiden tersebut, seperti kerugian data, gangguan layanan, atau dampak reputasi," kata Rudi.
Selain itu, CSIRT juga bertugas mengelola insiden yang terjadi, mulai dari analisis forensik, identifikasi sumber insiden, hingga penyusunan laporan insiden. Selain itu, juga bertanggung jawab untuk mengembalikan sistem ke kondisi normal dengan cepat dan memastikan bahwa kerentanan yang dieksploitasi telah ditutup.
Ia menyampaikan bahwa CSIRT juga menjalin kerja sama dengan pihak eksternal, seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan CSIRT lainnya, untuk berbagi informasi terkait ancaman dan tren terbaru dalam keamanan siber. Kerja sama ini penting untuk memperkuat strategi keamanan di lingkungan Pemkab Purwakarta.
"Dengan adanya CSIRT, Pemkab Purwakarta dapat mengoptimalkan keamanan informasi di lingkungan pemkab, melindungi aset digital, dan memastikan kelangsungan layanan publik yang aman dan andal," kata Rudi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Alhamdulillah, berkat kerja keras seluruh jajaran, khususnya Bidang Keamanan Informasi dan Persandian Diskominfo Purwakarta masuk TOP #50 Tim Cyber Drill Test, di urutan kelima dari BSSN," kata Kepala Diskominfo Purwakarta, Rudi Hartono, di Purwakarta, Kamis.
Computer Security Incident Response Team (PurwakartaKab-CSIRT), sistem keamanan informasi Pemkab Purwakarta hadir atas dasar Keputusan Bupati Purwakarta Nomor: 491.05/Kep.438-Diskominfo/2022 tentang Pembentukan Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer Pemkab Purwakarta.
Menurut Rudi, CSIRT adalah sebuah tim yang dibentuk untuk merespons insiden keamanan komputer secara cepat dan efektif.
"Dalam konteks optimalisasi keamanan informasi di lingkungan Pemkab Purwakarta, CSIRT memiliki peran yang sangat penting. CSIRT dapat membantu optimalisasi keamanan informasi di lingkungan Pemkab Purwakarta," katanya.
Sistem ini juga bertugas untuk memantau sistem dan jaringan secara terus-menerus, guna mendeteksi ancaman atau insiden keamanan informasi sedini mungkin.
Dengan adanya tim ini, kata dia, insiden seperti serangan siber, kebocoran data, atau upaya peretasan dapat terdeteksi lebih cepat, sehingga langkah mitigasi bisa segera diambil.
"Ketika insiden keamanan terjadi, CSIRT bertanggung jawab untuk merespons secara cepat dan tepat. Respons cepat ini dapat membantu meminimalisasi dampak dari insiden tersebut, seperti kerugian data, gangguan layanan, atau dampak reputasi," kata Rudi.
Selain itu, CSIRT juga bertugas mengelola insiden yang terjadi, mulai dari analisis forensik, identifikasi sumber insiden, hingga penyusunan laporan insiden. Selain itu, juga bertanggung jawab untuk mengembalikan sistem ke kondisi normal dengan cepat dan memastikan bahwa kerentanan yang dieksploitasi telah ditutup.
Ia menyampaikan bahwa CSIRT juga menjalin kerja sama dengan pihak eksternal, seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan CSIRT lainnya, untuk berbagi informasi terkait ancaman dan tren terbaru dalam keamanan siber. Kerja sama ini penting untuk memperkuat strategi keamanan di lingkungan Pemkab Purwakarta.
"Dengan adanya CSIRT, Pemkab Purwakarta dapat mengoptimalkan keamanan informasi di lingkungan pemkab, melindungi aset digital, dan memastikan kelangsungan layanan publik yang aman dan andal," kata Rudi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024