Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat komitmen untuk melestarikan Pawai Helaran sebagai agenda tahunan yang menjadi identitas kota dalam melestarikan seni dan budaya masyarakat.
"Helaran ini rangkai memperingati Hari Jadi Bogor (HJB-red) yang membanggakan, karena menjadi identitas Kota Bogor yang harus dijaga," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, di Bogor, Minggu.
Pawai Helaran yang merupakan acara puncak peringatan HJB yang tahun ini berusia 535. Helaran menampilkan pertunjukan seni dan budaya berupa atraksi di jalan, serta iring-iringan mobil hias yang melintasi Jl Sudirman, menuju Taman Kencana.
Untuk ketiga kalinya Pemerintah Kota Bogor menggelar Pawai Helaran, yang melibatkan ribuan partisipan, terdiri dari sanggar seni dan budaya, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kecamatan, dan perwakilan dari daerah luar.
"Helaran tahun ini jauh lebih banyak pesertanya dan pengunjungnya lebih meriah, penampilannya juga. Yang jadi primadona penampilan sanggar seni dan budaya," kata Bima.
Menurut Bima, makna Pawai Helaran ini membuat warga Kota Bogor bangga kepada kotanya. Dan semakin mempersatukan serta mensejahterakan.
"Kita terus dorong industri seni dan kebudayaan di Kota Bogor," kata Bima.
Bima berhatap pelaksanaan Pawai Helaran tahun depan akan semakin baik, terutama pada pengaturan lalu lintas, dan parkir kendaraan. Serta peserta pawai akan lebih selektif dalam menampilkan atraksinya.
"Tahun ini semakin ramai, lebih ramai dari dua tahun sebelumnya. Tapi perlu ada perbaikan, harus dirapikan lagi pengaturan lalu lintasnya," kata Bima.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Shahlan Rasyidi mengatakan, Helaran merupakan pawai seni dan budaya yang bisa berikteraksi di jalan.
Pawai tersebut melibatkan hampir 10 ribu pengisi acara baik dari Kota Bogor maupun luar Bogor. Mereka terdiri dari pelajar, anggota sanggar seni dan budaya, pegawai Pemkot Bogor, BUMD dan swasta.
"Tahun ini jumlah peserta yang terlibat meningkat dari tahun sebelumnya, khususnya dari luar Bogor. Tahun lalu cuma ada dua, tahun ini ada empat, mulai dari Subang, Purwakarta, Kabupaten Bogor, dan Cianjur," kata Shahlan.
Shahlan menambahkan, Pawai Helaran akan menjadi ikon baru Kota Bogor yang akan digelar setiap tahunnya dalam memperingati HJB, sehingga diharapkan dapat menjadi kalender pariwisata yang dapat mengundang wisatawan hadir menyaksikan.
"Butuh dukungan semua pihak agar Helaran menjadi agenda resmi tahunan sebagi ciri khas Kota Bogor," kata Shahlan.
Pawai Helaran dibuka dengan iring-iringan pasuka berkuda yang terdiri dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor bersama unsur pimpinan Muspida, serta pimpinan partai politik.
Selain iringan pasuka berkuda, juga ada iring-iringan kereta kencana yang membawa penumpang istri para pejabat. Lalu iring-iringan seni dan budaya dari sejumlah sanggar, komunitas, serta mobil hias yang ditampilkan oleh sejumlah OPD, BUMD dan swasta.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Helaran ini rangkai memperingati Hari Jadi Bogor (HJB-red) yang membanggakan, karena menjadi identitas Kota Bogor yang harus dijaga," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, di Bogor, Minggu.
Pawai Helaran yang merupakan acara puncak peringatan HJB yang tahun ini berusia 535. Helaran menampilkan pertunjukan seni dan budaya berupa atraksi di jalan, serta iring-iringan mobil hias yang melintasi Jl Sudirman, menuju Taman Kencana.
Untuk ketiga kalinya Pemerintah Kota Bogor menggelar Pawai Helaran, yang melibatkan ribuan partisipan, terdiri dari sanggar seni dan budaya, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kecamatan, dan perwakilan dari daerah luar.
"Helaran tahun ini jauh lebih banyak pesertanya dan pengunjungnya lebih meriah, penampilannya juga. Yang jadi primadona penampilan sanggar seni dan budaya," kata Bima.
Menurut Bima, makna Pawai Helaran ini membuat warga Kota Bogor bangga kepada kotanya. Dan semakin mempersatukan serta mensejahterakan.
"Kita terus dorong industri seni dan kebudayaan di Kota Bogor," kata Bima.
Bima berhatap pelaksanaan Pawai Helaran tahun depan akan semakin baik, terutama pada pengaturan lalu lintas, dan parkir kendaraan. Serta peserta pawai akan lebih selektif dalam menampilkan atraksinya.
"Tahun ini semakin ramai, lebih ramai dari dua tahun sebelumnya. Tapi perlu ada perbaikan, harus dirapikan lagi pengaturan lalu lintasnya," kata Bima.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Shahlan Rasyidi mengatakan, Helaran merupakan pawai seni dan budaya yang bisa berikteraksi di jalan.
Pawai tersebut melibatkan hampir 10 ribu pengisi acara baik dari Kota Bogor maupun luar Bogor. Mereka terdiri dari pelajar, anggota sanggar seni dan budaya, pegawai Pemkot Bogor, BUMD dan swasta.
"Tahun ini jumlah peserta yang terlibat meningkat dari tahun sebelumnya, khususnya dari luar Bogor. Tahun lalu cuma ada dua, tahun ini ada empat, mulai dari Subang, Purwakarta, Kabupaten Bogor, dan Cianjur," kata Shahlan.
Shahlan menambahkan, Pawai Helaran akan menjadi ikon baru Kota Bogor yang akan digelar setiap tahunnya dalam memperingati HJB, sehingga diharapkan dapat menjadi kalender pariwisata yang dapat mengundang wisatawan hadir menyaksikan.
"Butuh dukungan semua pihak agar Helaran menjadi agenda resmi tahunan sebagi ciri khas Kota Bogor," kata Shahlan.
Pawai Helaran dibuka dengan iring-iringan pasuka berkuda yang terdiri dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor bersama unsur pimpinan Muspida, serta pimpinan partai politik.
Selain iringan pasuka berkuda, juga ada iring-iringan kereta kencana yang membawa penumpang istri para pejabat. Lalu iring-iringan seni dan budaya dari sejumlah sanggar, komunitas, serta mobil hias yang ditampilkan oleh sejumlah OPD, BUMD dan swasta.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017