Bandarlampung (Antara Megapolitan-Bogor) - Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mengingatkan fungsi keluarga sebagai tempat berkumpul semakin berkurang, padahal, keluarga berperan penting terhadap pendidikan dan pembentukan anak.
"Pendidikan di sekolah itu terbatas, keluargalah yang sebenarnya memiliki tanggung jawab kepada anak-anak. Oleh karenanya menjadi tanggungjawab kita untuk membina keluarga yang berketahanan, membangun manusia Indonesia seutuhnya. Bukan membangun gedung setinggi-tingginya atau membangun jalan sepanjang-panjangnya," kata Ridho saat membuka Kemah Keluarga Indonesia, yang digelar Pemerintah Provinsi Lampung dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), di PKOR Way Halim, Kota
Bandarlampung, Kamis (13/7/2017).
Kegiatan yang dihadiri peserta dari 24 provinsi tersebut merupakan rangkaian Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXIV Tahun 2017 yang puncaknya digelar di 15 Juli 2017. Kegiatan ini diikuti 200 keluarga prasejahtera dan sejahtera I, terdiri atas ayah, ibu, dan dua anak.
Kemah Keluarga Indonesia, kata Gubernur, merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan ketahanan keluarga untuk mencapai keluarga berkarakter, bahagia, dan sejahtera. "Ini momen penting dan strategis dalam mewujudkan keluarga yang berketahanan. Keluarga dapat berkumpul, berinteraksi, saling peduli, dan berbagi. Bukan hanya dengan keluarga sendiri, tapi juga dapat bertukar kebudayaan dengan keluarga lainnya se-Indonesia," kata Ridho.
Delapan Fungsi Keluarga
Kemah Keluarga Indonesia yang berlangsung 13-15 Juli 2017, menurut Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN, Evi Ratnawati, diisi berbagai acara. Antara lain malam untuk keluarga, ayah mendongeng, outbound anak, pemberian motivasi, permainan tradisional, dan seminar gemar makan ikan. Bagi 200 peserta, disediakan 200 paket pemberian makanan tambahan.
"Program Kemah Keluarga Indonesia ini dapat dicontoh keluarga lain. Ada delapan fungsi keluarga yang diajarkan kembali di acara ini, yakni fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialiasasi dan pendidikan, ekonomi, dan pembinaan lingkungan," kata Evi Ratnawati.
Menurut Evi, ketahanan keluarga untuk dapat melahirkan generasi emas yang berkarakter hanya dapat diwujudkan dengan kebersamaan antar-keluarga. "Inti dari kegiatan ini adalah bagaimana mendorong keluarga untuk berkumpul, berinteraksi, berdaya, dan berbagi," kata Evi Ratnawati lagi.
Rangkaian Harganas XXIV 2017 dimulai sejak 7 Juli dengan berbagai kegiatan sosial dan kesehatan. Selain Kemah Keluarga Indonesia, pada hari yang sama juga digelar seminar kesehatan di Hotel Emersia, dengan menghadirkan pembicara ahli kandungan dr Boyke Dian Nugraha SpOG. Pada Jumat (14/7/2017) digelar Senam Germas massal di Lapangan Saburai Enggal, dengan target memecahkan Rekor MURI. (RLs/Humas Prov/ANT/BPJ/MTh).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Pendidikan di sekolah itu terbatas, keluargalah yang sebenarnya memiliki tanggung jawab kepada anak-anak. Oleh karenanya menjadi tanggungjawab kita untuk membina keluarga yang berketahanan, membangun manusia Indonesia seutuhnya. Bukan membangun gedung setinggi-tingginya atau membangun jalan sepanjang-panjangnya," kata Ridho saat membuka Kemah Keluarga Indonesia, yang digelar Pemerintah Provinsi Lampung dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), di PKOR Way Halim, Kota
Bandarlampung, Kamis (13/7/2017).
Kegiatan yang dihadiri peserta dari 24 provinsi tersebut merupakan rangkaian Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXIV Tahun 2017 yang puncaknya digelar di 15 Juli 2017. Kegiatan ini diikuti 200 keluarga prasejahtera dan sejahtera I, terdiri atas ayah, ibu, dan dua anak.
Kemah Keluarga Indonesia, kata Gubernur, merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan ketahanan keluarga untuk mencapai keluarga berkarakter, bahagia, dan sejahtera. "Ini momen penting dan strategis dalam mewujudkan keluarga yang berketahanan. Keluarga dapat berkumpul, berinteraksi, saling peduli, dan berbagi. Bukan hanya dengan keluarga sendiri, tapi juga dapat bertukar kebudayaan dengan keluarga lainnya se-Indonesia," kata Ridho.
Delapan Fungsi Keluarga
Kemah Keluarga Indonesia yang berlangsung 13-15 Juli 2017, menurut Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN, Evi Ratnawati, diisi berbagai acara. Antara lain malam untuk keluarga, ayah mendongeng, outbound anak, pemberian motivasi, permainan tradisional, dan seminar gemar makan ikan. Bagi 200 peserta, disediakan 200 paket pemberian makanan tambahan.
"Program Kemah Keluarga Indonesia ini dapat dicontoh keluarga lain. Ada delapan fungsi keluarga yang diajarkan kembali di acara ini, yakni fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialiasasi dan pendidikan, ekonomi, dan pembinaan lingkungan," kata Evi Ratnawati.
Menurut Evi, ketahanan keluarga untuk dapat melahirkan generasi emas yang berkarakter hanya dapat diwujudkan dengan kebersamaan antar-keluarga. "Inti dari kegiatan ini adalah bagaimana mendorong keluarga untuk berkumpul, berinteraksi, berdaya, dan berbagi," kata Evi Ratnawati lagi.
Rangkaian Harganas XXIV 2017 dimulai sejak 7 Juli dengan berbagai kegiatan sosial dan kesehatan. Selain Kemah Keluarga Indonesia, pada hari yang sama juga digelar seminar kesehatan di Hotel Emersia, dengan menghadirkan pembicara ahli kandungan dr Boyke Dian Nugraha SpOG. Pada Jumat (14/7/2017) digelar Senam Germas massal di Lapangan Saburai Enggal, dengan target memecahkan Rekor MURI. (RLs/Humas Prov/ANT/BPJ/MTh).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017