Bogor (Antara Megapolitan) - Erdi Pratama, Wiysha Citra Riana, dan Ima Halimah adalah sekelompok anak muda yang saat ini tengah menjalankan bisnisnya sebagai sociopreneur.

Sosiopreneur adalah seseorang yang membangun suatu usaha dengan memerhatikan tidak hanya kesejahteraan pribadi tetapi juga kesejahteraan sosial, lingkungan dan lain sebagainya.

Tidaklah mengejutkan bila saat ini ditemukan begitu banyak usaha-usaha yang dikembangkan anak-anak muda, mulai dari usaha online fashion, makanan, jasa dan lain sebagainya.  

Kemudahan dalam memperoleh modal usaha dan ditunjang fasilitas dalam pengembangan kreativitas mendorong para anak-anak muda Indonesia berlomba-lomba dalam menapaki karir kesuksesannya.

Ketiga mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menelurkan sebuah ide yang mereka namai Huurun.com.

''Huurun.com adalah marketplace berbasis komunitas yang menjual produk turunan dari olahan minyak atsiri, yakni parfum. Berbeda dengan parfum pada umumnya yang beredar di masyarakat melalui jaringan ritel, Huurun.com menciptakan parfum berbahan baku alami dari kombinasi berbagai minyak atsiri yang diolah melalui kreativitas para perfumer kami dan tidak menggunakan alkohol. Produk parfum di Huurun.com merupakan hasil racikan dari perfumer yang berasal dari komunitas yang kami bina. Konsepnya semua orang dapat menciptakan parfum yang dia inginkan baik untuk diri sendiri atau untuk nantinya dapat dijual ke pasar dengan belajar dan bergabung di komunitas Huurun.com,'' ujar Erdi.

Alasan Huurun.com menjadi bagian dari sosiopreneurship ialah komunitas mereka banyak merekrut anggota penyandang difabel yang berada di Bogor.

Pelatihan  Huurun.com yang dilaksanakan bekerjasama dengan komunitas seperti Difabel Action Kota Bogor dan Yayasan Mandiri Difabel Indonesia.

Pelatihan bagi penyandang difabel dilaksanakan tanpa biaya pendaftaran sama sekali. Harapannya penyandang difabel dapat memiliki keterampilan lebih serta menanamkan jiwa kewirausahaan pada masing-masing individu.

''Kami melihat potensi yang sangat besar dalam usaha salah satu turunan minyak atsiri ini. Setidaknya ada 150 jenis minyak atsiri yang selama ini diperdagangkan di pasar internasional dan 39 jenis. di antaranya dapat diproduksi di Indonesia. Bahkan, Kementerian Perindustrian  menetapkan minyak atsiri termasuk sepuluh komoditas potensial dengan nilai ekspor mencapai lebih dari 12 juta US dolar pada Mei 2016,'' tambahnya.

Dengan idenya ini menghantarkan Erdi dan tim meraih Juara Satu Indonesia Studentpreneur Summit (IDEAS)  yang diselenggarakan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada yaitu pada tanggal 7-9 Maret lalu.

Saat ini mereka memiliki kantor di Depok dan tempat pemberdayaan masyarakat di Bogor ini berharap bahwa parfum memiliki potensi untuk menjadi market leader pada industri parfum Indonesia dengan mengedepankan pemberdayaan masyarakat, kolaborasi, dan kearifan lokal di setiap daerah. (GG/ris)

Pewarta: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017