Bogor (Antara Megapolitan) - Departemen Proteksi Tanaman (PTN) Fakultas Pertanian (Faperta) Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan departemen yang terakreditasi ''A'' oleh BAN-PT dan akreditasi internasional AUN-QA.

Departemen Proteksi Tanaman merupakan departemen yang tertua di Indonesia. Departemen ini telah dikenal sejak lama dalam memainkan peranan penting; sebagai agen perubahan serta mentransfer teknologi dalam pengembangan berbagai strategi pengendalian hama dan penyakit tanaman.

Oleh sebab itu, departemen ini menjadi rujukan terkait pengendalian hama dan penyakit pada tumbuhan di Indonesia.

Dengan sumberdaya manusia yang begitu hebat, berbagai fasilitas serta prestasi di bidang pendidikan, penelitian, dan layanan masyarakat, Departemen PTN selalu meningkatkan keteguhannya untuk berkontribusi dalam kebutuhan bangsa.

Saat ini, Departemen PTN dipimpin oleh Dr. Suryo Wiyono yang terkenal dengan julukan ''dokter tanaman IPB''.  

 Mahasiswanya juga telah banyak meraih berbagai prestasi. Prestasi juga banyak diraih oleh para alumninya, diantaranya Ir. H. Ujang Suparman Atmaja sebagai CEO Atmaja Makmur Gemilang Group yang kini telah menjadi wirausahawan sukses di bidang pertanian.

Atmaja Makmur Gemilang Group merupakan sebuah Holding Operational yang menaungi PT. Pijar Nusa Pasifik, PT. Nusa Palapa Gemilang, PT. Dua Perkasa Lestari, PT. Pijar Nusa Gemilang, PT. Subur Nusa Gemilang, dan PT. Istana Semesta Gemilang.    

Keunggulan lain Departemen PTN adalah terkait pengetahuan, inovasi, serta teknologinya. Dalam 20 tahun terakhir, Departemen PTN telah mencatat 14 hama maupun penyakit baru pada berbagai tanaman yang sebagian besar berasal dari impor.

Dr Suryo mengemukakan bahwa `90 persen hama dan penyakit baru yang ada di Indonesia ditemukan oleh Departemen PTN IPB, seperti hama lalat pengorok daun kentang, penyakit busuk bulir bakteri yang menginfeksi padi, serta virus PRSV pada pepaya.

Dalam hal ini, Departemen PTN telah  mempunyai sejarah panjang dan terdepan di Indonesia dalam melakukan penelitian untuk menghasilkan berbagai agen pengendalian hayati  yaitu berbagai mahluk hidup yang bisa digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit.  

Agen-agen pengendalian hayati tersebut bisa berupa serangga, nematoda, cendawan, khamir, bakteri dan virus. Beberapa agen pengendalian hayati yang sudah tersedia adalah untuk hama  dan penyakit padi, cabai, kedelai, bawang merah  dan  tanaman tahunan.

Contoh yang fenomenal adalah beberapa agen pengendalian hayati tersebut bisa mengendalikan hama/penyakit yang sulit dikendalikan dengan teknik lain, misalnya penyakit tular tanah dan penyakit-penyakit virus.
 
Keunggulan lainnya dari Departemen PTN adalah memiliki Klinik Tanaman yang melayani kesehatan tanaman. Kini, Klinik Tanaman tersebut telah memiliki klien yang jumlahnya berkisar 2 ribu orang per tahun.

Hal ini menjadikan Departemen PTN memiliki jaringan dan kemitraan yang kuat dengan para petani ''Ditambah lagi Departemen PTN merupakan departemen yang selalu update terhadap berita pertanian di Indonesia, sehingga tidak heran jika menjadi rujukan bagi para petani untuk mengkonsultasikanmasalahnya di lapangan,'' ujar Dr. Suryo. (SM/NM).

Pewarta: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017