Bekasi (Antara Megapolitan) - Dua siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Kota Bekasi, Jawa Barat, Dwika Alam Indrajat (16) dan Priyanka Alghani Sagita (16), menyabet dua medali perak pada Olimpiade Sains Nasional 2017 di Pekanbaru, Riau.
"Keduanya bersama-sama berkompetisi pada pelajaran geografi sebagai delegasi dari Provinsi Jawa Barat," kata Kepala SMAN 2 Kota Bekasi Ekowati di Bekasi, Selasa.
Menurut dia, perolehan penghargaan itu memang meleset karena target emas tidak terpenuhi.
"Namun keduanya sudah berjuang dan tradisi raihan medali OSN tetap berhasil dipertahankan," katanya.
Ia mengatakan, tradisi medali OSN itu mulai diukir SMAN 2 Kota Bekasi sejak tahun 2013 saat delegasi SMAN 2 Kota Bekasi merebut tiga medali dari pelajaran ekonomi diraih medali perunggu sedangkan pelajaran geografi menyumbang perak dan perunggu.
Pada 2014, medali perunggu pelajaran ekonomi dan medali perak pelajaran geografi berhasil dipertahankan.
Setahun berselang pada 2015, kata dia, medali perunggu diraih dari mata pelajaran astronomi dan ekonomi.
"Tahun 2016 kami akhirnya meraih emas dari mata pelajaran geografi juga tambahan medali perak," katanya.
Ekowati menambahkan, pembinaan terhadap para siswanya untuk bisa berlaga di ajang OSN setiap tahunnya akan terus dilanjutkan.
"Sebab tak sekadar nama baik sekolah yang turut terangkat melalui prestasi di ajang OSN, tapi juga para delegasi yang berpartisipasi mendapatkan kebanggaan dan kemudahan dalam jenjang akademiknya," katanya.
Menurut Ekowati, peraih medali OSN selalu diterima di Perguruan Tinggi Negeri dan itu menjadi kebanggaan tambahan untuk pihaknya.
"Maka dari itu, selama peluangnya ada, setiap kesempatan Olimpiade akan kami manfaatkan untuk berpartisipasi dan tentunya mempersiapkan siswa sebaik mungkin agar bisa berprestasi lebih," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Keduanya bersama-sama berkompetisi pada pelajaran geografi sebagai delegasi dari Provinsi Jawa Barat," kata Kepala SMAN 2 Kota Bekasi Ekowati di Bekasi, Selasa.
Menurut dia, perolehan penghargaan itu memang meleset karena target emas tidak terpenuhi.
"Namun keduanya sudah berjuang dan tradisi raihan medali OSN tetap berhasil dipertahankan," katanya.
Ia mengatakan, tradisi medali OSN itu mulai diukir SMAN 2 Kota Bekasi sejak tahun 2013 saat delegasi SMAN 2 Kota Bekasi merebut tiga medali dari pelajaran ekonomi diraih medali perunggu sedangkan pelajaran geografi menyumbang perak dan perunggu.
Pada 2014, medali perunggu pelajaran ekonomi dan medali perak pelajaran geografi berhasil dipertahankan.
Setahun berselang pada 2015, kata dia, medali perunggu diraih dari mata pelajaran astronomi dan ekonomi.
"Tahun 2016 kami akhirnya meraih emas dari mata pelajaran geografi juga tambahan medali perak," katanya.
Ekowati menambahkan, pembinaan terhadap para siswanya untuk bisa berlaga di ajang OSN setiap tahunnya akan terus dilanjutkan.
"Sebab tak sekadar nama baik sekolah yang turut terangkat melalui prestasi di ajang OSN, tapi juga para delegasi yang berpartisipasi mendapatkan kebanggaan dan kemudahan dalam jenjang akademiknya," katanya.
Menurut Ekowati, peraih medali OSN selalu diterima di Perguruan Tinggi Negeri dan itu menjadi kebanggaan tambahan untuk pihaknya.
"Maka dari itu, selama peluangnya ada, setiap kesempatan Olimpiade akan kami manfaatkan untuk berpartisipasi dan tentunya mempersiapkan siswa sebaik mungkin agar bisa berprestasi lebih," katanya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017